Mimika – Hujan lebat tiga hari berturut-turut menyebabkan tanah longsor di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, sejak Minggu (14/7/2024). yang mengakibatkan sejumlah warga meninggal dunia.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 7 warga dari Distrik Tembagapura menjadi korban akibat tanah longsor. Ketujuh korban terdampak tanah longsor di Uini, Kali Kabur berhasil dievakuasi dan telah dimakamkan pihak keluarga.
Sejauh ini tidak ada laporan adanya pengungsiaan pascalongsor yang terjadi pada dini hari, pukul 03.00 waktu setempat atau WIT.

Berdasarkan catatan laman bnpb, dampak material juga menyasar pada tertutupnya akses jalan akibat material longsor. Sepanjang 10 meter jalan penghubung PT Freeport Indonesia menuju kampung tertimbun material longsor. Pihak BPBD Mimika melaporkan adanya 17 titik longsoran di wilayah Tembagapura. Hingga, Rabu (17/7/2024), akses jalan dari PT. Freeport Indonesia ke Kampung Banti Satu sudah dapat dilalui kendaraan.
Berdasarkan kaji cepat, kendala yang dihadapi petugas gabungan mencakup akses jalan menuju lokasi terdampak, tidak adanya jaringan komunikasi serta cuaca yang buruk. Otoritas setempat dibantu TNI, Polri, Tagana dan PT Freeport Indonesia memberikan dukungan darurat.
BNPB meminta BPBD dan warga tetap waspada terhadap potensi bahaya longsor susulan. Prakiraan cuaca pada Rabu dan Kamis (18/7/2024) wilayah Papua Tengah masih berpotensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang. Sedangkan di wilayah Mimika, terpantau potensi adanya cuaca berawan hingga hujan ringan.

