29.4 C
Jakarta
Sabtu, Mei 31, 2025
BerandaKATA BERITADukung Bebas Hepatitis 2030, IRRA Dorong Peningkatan Skrining Hepatitis

Dukung Bebas Hepatitis 2030, IRRA Dorong Peningkatan Skrining Hepatitis

Jakarta – Berdasar data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diperkirakan 354 juta orang di dunia menderita hepatitis B atau C, lebih dari satu juta orang meninggal karena hepatitis setiap tahunnya. Sementara di Indonesia, diperkirakan sekitar 20 juta orang menderita hepatitis, dengan prevalensi tertinggi pada kasus hepatitis B. Jika kondisi ini terus terjadi, virus hepatitis dapat membunuh lebih banyak orang di dunia setiap tahunnya daripada gabungan malaria, tuberkulosis, dan HIV/AIDS pada tahun 2040.

Memperingati Hari Hepatitis Sedunia yang jatuh setiap tanggal 28 Juli, PT Itama Ranoraya Tbk (“IRRA”), perusahaan di bidang penyediaan peralatan dan perlengkapan medis berteknologi tinggi, berpartisipasi untuk terus  mendorong deteksi dini penyakit hepatitis. Deteksi dini begitu penting untuk mencegah adanya komplikasi lebih lanjut bagi pasien sekaligus mengurangi beban ketergantungan biaya jaminan sosial.

Dukung Bebas Hepatitis 2030, IRRA Dorong Peningkatan Skrining Hepatitis
Foto Ilustrasi Pasien menderita hepatitis. (katafoto/HO/freepik)

Hepatitis sendiri merupakan kondisi ketika organ hati mengalami peradangan akibat virus. Terdapat lima jenis virus hepatitis, yaitu tipe A, B, C, D, E yang dibedakan berdasarkan cara penularan, tingkat keparahan, dan pengobatannya. Penyakit hepatitis kerap muncul tanpa menimbulkan gejala dan mungkin baru timbul saat pasien telah memasuki stadium lanjut. Sebagian besar masyarakat hidup dengan hepatitis yang tidak terdiagnosis. Bahkan, ketika hepatitis berhasil didiagnosis, masyarakat yang melakukan pengobatan dan perawatan untuk bertahan hidup dari penyakit ini jumlahnya sangatlah kecil.

“Sebagian besar kasus hepatitis tidak terdiagnosis karena gejalanya sering kali tidak terlihat hingga penyakit sudah mencapai tahap lanjut. Penting bagi masyarakat untuk menjalani skrining rutin, terutama mereka yang berada dalam kelompok risiko tinggi, seperti mereka yang memiliki riwayat transfusi darah atau penggunaan jarum suntik bersama. Praktik preventif terbaik untuk mengurangi risiko hepatitis meliputi vaksinasi, terutama untuk hepatitis A dan B, menjaga kebersihan tangan, memastikan makanan dan minuman yang dikonsumsi dalam keadaan bersih dan matang, serta menghindari penggunaan jarum suntik secara bergantian. Dengan demikian, kita dapat mengurangi prevalensi hepatitis yang tidak terdiagnosis dan meningkatkan peluang pengobatan dini,” ungkap General Manager Market Access PT Itama Ranoraya Tbk,Satria Mulia Chaerudin.

Gejala-gejala dari hepatitis yang perlu diwaspadai antara lain adalah feses berwarna pucat, nyeri perut, kelelahan, penyakit kuning, urin berwarna gelap, demam ringan, penurunan nafsu makan, dan nyeri pada sendi.

Dukung Bebas Hepatitis 2030, IRRA Dorong Peningkatan Skrining Hepatitis
Reagen Abbott, solusi diagnostik unggulan dalam skrining hepatitis, khususnya virus HBsAg pada Hepatisis B dan Anti HCV pada Hepatitis C. (katafoto/HO/IRRA)

Sebagai bagian dari komitmen IRRA dalam mendukung terwujudnya dunia bebas hepatitis pada tahun 2030 yang dicanangkan WHO, IRRA secara aktif mendorong upaya deteksi dini penyakit hepatitis di dalam negeri. Hal ini dilakukan dengan melakukan distribusi Reagen Abbott, solusi diagnostik unggulan dalam skrining hepatitis, khususnya virus HBsAg pada Hepatisis B dan Anti HCV pada Hepatitis C. Sebagai mitra resmi Abbott dalam distribusi produk ini sejak tahun 2017, IRRA telah berperan penting dalam menyediakan alat diagnostik berkualitas tinggi kepada lebih dari 75 fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia.

Heru Firdausi Syarif, Direktur Utama PT Itama Ranoraya Tbk, mengatakan, Reagen Abbott yang kami distribusikan memiliki sensitivitas 100% sehingga bisa dipastikan bahwa sangat minim apabila terjadi kesalahan dalam pembacaan. Hingga tahun 2023, Perseroan telah berhasil mendistribusikan lebih dari 500 reagen ke seluruh Indonesia, terlebih pada Unit Transfusi Darah (UTD) Rumah Sakit dan Palang Merah Indonesia (PMI).

“Kami terus mengupayakan ekspansi ke berbagai wilayah di Indonesia dengan harapan dapat mendorong upaya deteksi dini penyakit hepatitis dan secara umum meningkatkan derajat kesehatan komunitas kita,” tutup Heru Firdausi.

Baca Juga

Sidang Isbat: Iduladha 2025 Serentak pada 6 Juni, Ini Penetapannya

Jakarta - Pemerintah resmi menetapkan bahwa 1 Zulhijah 1446...

Presiden Prabowo Hadiri KTT ASEAN ke-46, Tegaskan Komitmen Indonesia di Asia Tenggara

Jakarta - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menghadiri sesi...

Danantara dan INA Kembangkan Industri Nikel dengan Eramet di Indonesia

Jakarta - Badan Pengelola Investasi Indonesia (INA), Danantara Indonesia,...

Riady Foundation Bangun Ekosistem Pembelajaran AI Lewat STEM Indonesia Cerdas

Jakarta - Riady Foundation secara resmi meluncurkan program nasional...

Inovasi Garda Oto 2025: Virtual Survey Jawab Kebutuhan Pelanggan Modern


Jakarta - Selama hampir 30 tahun, Garda Oto, produk...

Ikuti kami

- Notifikasi berita terupdate

Terkini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini