Jakarta – Guna mendukung pengurangan sampah plastik, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) telah memasang mesin Reverse Vending Machine (RVM) untuk botol plastik di area gedung Karsa Kementerian Perhubungan, Jakarta pada Rabu (14/8).
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus berupaya mendukung pengurangan sampah plastik melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Dalam langkah nyata untuk mengurangi limbah plastik yang berpotensi merusak ekosistem laut, ASDP telah memasang mesin Reverse Vending Machine (RVM) untuk botol plastik di area gedung Karsa Kementerian Perhubungan pada Rabu (14/8).
Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin mengatakan bahwa pemasangan mesin RVM ini merupakan bagian dari komitmen ASDP dalam menjaga kelestarian lingkungan, khususnya untuk mencegah sampah plastik dari masyarakat.

“Dengan adanya mesin ini, kami berharap masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya pengelolaan sampah plastik. ASDP berperan aktif dalam upaya menjaga kelangsungan hidup biota laut di perairan Indonesia,” ujar Shelvy.
Bekerja sama dengan aplikasi PlastikPay, ASDP mengajak masyarakat untuk mengumpulkan poin setiap kali mereka mendaur ulang botol plastik melalui mesin RVM. Poin yang terkumpul dapat ditukarkan dengan hadiah menarik melalui aplikasi tersebut.
Berdasarkan data yang dihimpun, total botol plastik yang telah terkumpul sejak Januari 2023 hingga Juli 2024 sebanyak lebih dari 70 ribu botol dengan berat 1,3 ton atau setara dengan 7 juta jejak karbon yang berhasil dikurangi.
Program ini tidak hanya mendukung pengurangan sampah plastik, tetapi juga selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) Nomor 12, 13, dan 14 yang berfokus pada produksi dan konsumsi yang bertanggung jawab, aksi iklim, serta konservasi kehidupan di bawah air.
“Melalui inisiatif ini, ASDP berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan, sejalan dengan misi kami dalam mendukung pembangunan yang berkelanjutan di Indonesia,” imbuh Shelvy.