Jakarta – PT Pertamina (Persero) memastikan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) dan liquefied petroleum gas (LPG) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) dalam kondisi aman, meskipun ada lonjakan permintaan selama libur panjang tersebut.
Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri Simon menjelaskan bahwa stok produksi yang tersedia mampu mencukupi kebutuhan hingga 39 hari ke depan.
“Stok BBM dan LPG saat ini dalam kondisi aman, dan seluruh infrastruktur telah disiagakan,” ujar Simon dikutip dari keterangan tertulis pada Senin (9/12)
Simon memaparkan rincian stok harian produksi LPG sebesar 28.658 metrik ton (MT), yang cukup untuk memenuhi kebutuhan selama 15 hari.
Sementara itu, untuk BBM, kemampuan produksi harian mencakup:
- Pertalite: mencukupi kebutuhan selama 17 hari
- Pertamax: mencukupi kebutuhan selama 21 hari
- Solar: mencukupi kebutuhan selama 17 hari
- Dex: mencukupi kebutuhan selama 28 hari
- Pertamax Turbo: mencukupi kebutuhan hingga 39 hari
“Jika diasumsikan tidak ada pasokan tambahan, stok yang tersedia dapat bertahan hingga 15–39 hari. Namun, karena operasional berjalan setiap hari, stok akan terus diperbarui,” tambah Simon.
Untuk memastikan kelancaran distribusi dan pengawasan selama periode libur akhir tahun, Pertamina membentuk Satuan Tugas (Satgas) Natal dan Tahun Baru yang akan aktif mulai 16 Desember 2024 hingga 9 Januari 2025.
Selain itu, Pertamina telah menyiagakan: 7.786 SPBU, 6.806 Pertashop, 414 SPBUN (Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Nelayan) dan 55 SPBB (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Bunker)
Untuk distribusi LPG, telah disiapkan: 6.478 agen LPG, 754 Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPBE), 156 agen minyak tanah
Pertamina mencatat kenaikan permintaan BBM (jenis gasoline) sebesar 5% dibandingkan hari biasa selama periode Nataru. Sementara itu, distribusi LPG diperkirakan meningkat sebesar 2,7% untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama libur panjang.
“Kami berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat di tengah meningkatnya kebutuhan energi selama periode ini,” imbuh Simon.