Jakarta – Gus Ipul menjelaskan bahwa Kemensos berencana melelang barang-barang tersebut, dengan KPKNL yang akan memfasilitasi proses lelang. Sebelum dilelang, barang-barang tersebut akan dinilai oleh Kementerian Keuangan.
“Beberapa lelang sebelumnya, ada barang yang laku, salah satunya mobil Mercy,” tambah Gus Ipul.
Salah satu barang mewah yang akan dilelang adalah mobil Rolls-Royce yang pernah menjadi hadiah undian Batik Air. Mobil tersebut sudah dua kali dilelang, namun belum ada pembeli.
“Pada tahun 2016, Rolls-Royce ini menjadi hadiah undian Batik Air, namun pemenang tidak mengambilnya karena biaya pajaknya tinggi,” jelas Gus Ipul.
Rolls-Royce tersebut memiliki nilai awal sebesar Rp8,3 miliar dan telah dua kali dilelang tanpa ada peminat. “Kami akan mencoba melelangnya kembali,” tambah Gus Ipul.
Gus Ipul juga menyatakan bahwa Kemensos akan memperbaiki mekanisme lelang HTT untuk lebih transparan pada tahun 2025. Meskipun begitu, ia menegaskan bahwa tidak semua permintaan penggunaan hasil lelang dapat dipenuhi.
“Selain adanya syarat-syarat tertentu, kami juga bergantung pada anggaran yang tersedia,” ujarnya.
Dirjen Pemberdayaan Sosial, Mira Riyati Kurniasih, menjelaskan bahwa barang-barang di Gudang HTT merupakan hadiah yang tidak tertebak atau tidak diambil oleh pemenangnya. Sesuai dengan regulasi Permensos Nomor 3 Tahun 2024, barang-barang tersebut diserahkan kepada Kemensos.
“Pada 2023, kami sudah melelang mobil Mercy dengan nilai Rp260 juta. Untuk Rolls-Royce, sudah dua kali dilelang tanpa peminat. Kami akan segera melakukan lelang lagi,” ujar Mira.
Mira juga menyampaikan bahwa barang-barang dalam kategori habis pakai seperti voucher, makanan, dan kosmetik segera disalurkan ke masyarakat. “Barang-barang mewah yang tidak bisa disalurkan akan dilelang, seperti tas Louis Vuitton, emas batangan, dan jam tangan mewah,” tambahnya.
Dari keseluruhan barang, sekitar Rp3 miliar di antaranya berupa logam mulia dan emas batangan, yang disimpan di safety box untuk keamanan.
Hasil dari lelang ini akan masuk ke kas negara sebagai PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak) dan kemudian digunakan untuk program-program hibah Kemensos.
Gus Ipul memastikan bahwa proses lelang dan penggunaannya akan dilakukan dengan transparansi dan akuntabilitas yang tinggi. Hasil lelang akan digunakan untuk meningkatkan infrastruktur dasar seperti penyediaan air bersih, perbaikan rumah tidak layak huni, dan penanganan bencana.
“Selain itu, hasil lelang juga akan digunakan untuk membantu lembaga yang mengajukan permohonan bantuan sesuai mekanisme yang ada,” tutup Gus Ipul.