Jakarta – Ketua PSSI, Erick Thohir, resmi mengumumkan bahwa Shin Tae-yong tidak lagi menjabat sebagai pelatih Timnas Indonesia. Pernyataan ini disampaikan dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Senin (6/1/) siang WIB.
Spekulasi terkait pemecatan Shin Tae-yong telah mencuat dalam beberapa hari terakhir. Puncaknya terjadi setelah salah satu anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI memposting pesan “perpisahan” melalui akun Instagram pribadinya. Isu ini semakin hangat dengan beredarnya nama-nama calon pengganti Shin Tae-yong, yang disebut-sebut mengerucut pada seorang pelatih asal Belanda.
Pada konferensi pers tersebut, Erick Thohir didampingi oleh sejumlah pejabat PSSI, termasuk Yunus Nusi, Arya Sinulingga, dan manajer Timnas Indonesia, Sumardji. Erick secara tegas mengonfirmasi bahwa Shin Tae-yong telah menerima keputusan penghentian kontraknya.
“Apa yang kita lakukan hari ini tidak lain adalah demi kebaikan Timnas Indonesia,” ujar Erick membuka konferensi pers seperti dikutip dari laman bola.com

Ia mengapresiasi kinerja Shin Tae-yong selama ini dan menyebut hubungan keduanya tetap berjalan baik. Namun, Erick menekankan perlunya evaluasi mendalam terhadap dinamika tim.
“Tentu, kita mengucapkan terima kasih kepada kinerja Shin Tae-yong selama ini. Hubungan saya sangat baik, dan kita lakukan yang terbaik untuk program-program yang kita kehendaki,” tambahnya.
Erick juga menyebut bahwa Shin Tae-yong telah menerima surat resmi terkait penghentian kontraknya. Meski demikian, ia mengisyaratkan bahwa proses lanjutan akan segera dilakukan.
“Surat-surat resmi telah diterima oleh Shin Tae-yong. Proses berikutnya akan segera berjalan. Kami juga telah memiliki calon pengganti, dan akan diumumkan kepada media dalam waktu dekat,” jelas Erick.
Meskipun Erick Thohir tidak menyebutkan secara spesifik siapa yang akan menggantikan Shin Tae-yong, nama pelatih asal Belanda disebut-sebut menjadi kandidat kuat. Pergantian ini diharapkan mampu membawa Timnas Indonesia ke arah yang lebih baik, dengan strategi yang lebih matang dan komunikasi yang lebih solid antara pelatih dan pemain.