Jakarta – Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) saat ini tengah menyiapkan panduan perawatan fasilitas Rumah Susun (Rusun) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat. Panduan ini bertujuan agar Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang menjadi penghuni dapat melakukan perawatan fasilitas secara mandiri.
“Tolong didukung informasi datanya, contoh seperti AC kalau rusak, berapa biayanya, berapa lama perbaikannya, supaya jelas ke depannya dalam perawatannya,”ujar Menteri PKP, Maruarar Sirait, saat meninjau progres revitalisasi Rusun Wisma Atlet Kemayoran Blok C2 pada Senin (13/1).
Kunjungan tersebut dilakukan bersama Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensetneg), Juri Ardiantoro. Dalam kesempatan itu, Maruarar memimpin rapat untuk membahas fasilitas utama yang perlu diperhatikan, seperti perawatan AC, pemanas air, sistem meteran listrik, jaringan gas, dan CCTV.
Kementerian PKP juga sedang menghitung estimasi biaya sewa rusun, termasuk kebutuhan biaya perawatan rutin.
“Sebagai perbandingan, saya usulkan kita bisa lihat pengelolaan rusun ASN di Pasar Jumat, agar objektif dalam penetapan harga sewanya,” ujarnya. tambah Maruarar.
Wamensetneg Juri Ardiantoro memberikan apresiasi atas upaya Kementerian PKP dalam merenovasi Wisma Atlet
Proyek revitalisasi Wisma Atlet Kemayoran mencakup Blok D10 di Kemayoran yang terdiri dari tujuh tower dengan total 5.494 unit, serta Blok C2 di Pademangan yang terdiri dari tiga tower dengan kapasitas 1.932 unit. Secara keseluruhan, terdapat 7.426 unit hunian yang direvitalisasi, di mana 1.932 unit di Blok C2 tower delapan serta Blok D10 tower 1, 2, 3, 4, 6, dan 7 direncanakan menjadi tempat tinggal bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Revitalisasi ini dikerjakan oleh kontraktor Abipraya-Wika melalui sistem kerja sama operasi (KSO). Proyek tersebut dimulai pada 26 Agustus 2024 dan ditargetkan selesai pada April 2025 dengan total anggaran sebesar Rp357 miliar. Hingga saat ini, progres revitalisasi di Blok C2, Pademangan telah mencapai 83,33 persen, melebihi target yang sebelumnya direncanakan sebesar 81,58 persen.
Revitalisasi ini diharapkan dapat menyediakan hunian yang layak dan modern bagi ASN dan MBR, sekaligus mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kualitas hunian perkotaan.