27.3 C
Jakarta
Sabtu, Mei 31, 2025
BerandaKATA EKBISKEUANGANDana Bansos Aman, Sri Mulyani Sebut Pembelian ATK hingga Acara Seremonial Kena...

Dana Bansos Aman, Sri Mulyani Sebut Pembelian ATK hingga Acara Seremonial Kena Pangkas

Tangerang – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa dana bantuan sosial (bansos) tetap aman dan tidak akan terkena dampak dari kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan oleh pemerintah di bawah arahan Presiden Prabowo Subianto.

“Anggaran belanja bantuan sosial tidak mengalami pemotongan. Tidak ada pengurangan sedikit pun di pos tersebut,” ujar Sri Mulyani dalam acara BRI Microfinance Outlook 2025 di Tangerang, Banten, Kamis (30/1/2025).

Menkeu menjelaskan bahwa total belanja negara dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 diproyeksikan mencapai Rp3.621,3 triliun. Untuk memastikan penggunaan anggaran yang lebih optimal, pemerintah melakukan penyesuaian di beberapa sektor belanja. Langkah ini bertujuan agar pengeluaran negara lebih efisien dan tepat sasaran, sebagaimana instruksi Presiden kepada kementerian dan lembaga.

Kebijakan efisiensi ini ditujukan untuk meningkatkan efektivitas APBN sehingga manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Oleh karena itu, beberapa anggaran yang tidak berdampak langsung terhadap kesejahteraan rakyat mengalami pemangkasan, seperti perjalanan dinas, pembelian alat tulis kantor (ATK), serta penyelenggaraan berbagai acara seremonial.

“Kementerian dan lembaga diminta untuk tidak menggelar kegiatan yang bisa lebih diefisienkan. Namun, program dan proyek yang menyasar langsung masyarakat tetap harus berjalan,” tegas Sri Mulyani dikutip dalam laman berita satu.

Sebagai tindak lanjut dari kebijakan ini, Menkeu menerbitkan surat bernomor S-37/MK.02/2025, yang menginstruksikan efisiensi di 16 pos belanja. Surat tersebut merupakan implementasi dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 terkait optimalisasi anggaran negara.

Adapun besaran pemangkasan anggaran bervariasi, berkisar antara 10% hingga 90%, tergantung pada kebutuhan dan urgensi setiap program. Para menteri dan pimpinan lembaga diharuskan menyampaikan rencana efisiensi ini kepada DPR dan mendapatkan persetujuan dari Menteri Keuangan atau Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) paling lambat pada 14 Februari 2025.

Jika hingga batas waktu yang ditentukan revisi anggaran belum diajukan, maka Kementerian Keuangan bersama DJA akan secara otomatis menyesuaikan perubahan tersebut dalam halaman IV A Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tanpa menunggu persetujuan tambahan.

Baca Juga

TNI Tegaskan Netral, Tuduhan Intimidasi terhadap Media Tak Berdasar

Jakarta - Tentara Nasional Indonesia (TNI) membantah tudingan bahwa...

Tren Tanaman Hias Meningkat, TIKI Hadirkan Layanan Khusus Pengiriman Tanaman

Jakarta - Tren merawat tanaman hias terus tumbuh dalam...

Indonesia dan Prancis Perkuat Hubungan Lewat 21 Dokumen Kesepakatan Strategis

Jakarta - Kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke Indonesia...

Penentuan Awal Zulhijah 2025, Kemenag Pantau Hilal di 114 Titik

Jakarta - Kementerian Agama (Kemenag) menggelar sidang isbat untuk...

Tantangan Berat Transisi Energi Bersih: Investasi Minim dan Infrastruktur Terbatas

Jakarta - Langkah Indonesia untuk beralih ke energi bersih...

Ikuti kami

- Notifikasi berita terupdate

Terkini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini