Renault Group dikabarkan sedang dalam pembicaraan dengan Foxconn, perakit iPhone asal Taiwan, terkait kemungkinan penjualan sahamnya di Nissan Motor. Menurut laporan Financial Times, diskusi ini muncul kembali setelah sebelumnya sempat dilakukan pada tahun 2024. Putaran negosiasi terbaru ini terjadi di tengah kabar gagalnya upaya merger antara Nissan dan Honda Motor.
Renault Memegang 36% Saham Nissan
Renault telah menjalin aliansi global dengan Nissan dan Mitsubishi selama lebih dari dua dekade, sejak tahun 1999. Saat ini, produsen mobil asal Prancis tersebut menguasai 36% saham di Nissan. Dari total kepemilikannya, Renault berencana melepas 18,7% saham yang saat ini disimpan dalam perwalian.
Rencana pelepasan saham ini menandakan bahwa peluang merger antara Nissan dan Honda kemungkinan besar telah berakhir. Meski belum ada pernyataan resmi dari Nissan, laporan menyebutkan bahwa absennya mitra baru dapat berdampak negatif terhadap nilai saham Renault.
Nissan Cari Mitra Teknologi

Sementara itu, Nissan dikabarkan sedang mencari mitra baru yang berbasis di Amerika Serikat, khususnya di sektor teknologi. Bloomberg melaporkan bahwa Honda dan Nissan sebelumnya berencana untuk membentuk perusahaan otomotif terbesar di dunia berdasarkan jumlah penjualan. Namun, pembicaraan mengalami hambatan setelah Honda mengusulkan agar Nissan beroperasi sebagai anak perusahaannya—sebuah usulan yang berbeda dari rencana awal untuk membentuk perusahaan induk bersama.
Selain itu, Mitsubishi Motors yang juga tergabung dalam aliansi ini telah lebih dulu menarik diri dari pembicaraan terkait usaha patungan dengan Honda. Dengan Nissan yang kini masih tanpa mitra baru, berbagai opsi tengah dipertimbangkan, termasuk potensi kolaborasi dengan perusahaan teknologi global seperti Apple.
“Prioritas utama saat ini adalah memastikan pemulihan Nissan,” ujar Renault dalam pernyataan resminya. Renault juga menegaskan bahwa mereka akan mempertimbangkan semua opsi yang ada serta berkomitmen untuk melindungi kepentingan perusahaan dan para pemangku kepentingannya.
Pembicaraan lebih lanjut akan menentukan arah masa depan aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi serta kemungkinan kolaborasi baru di sektor otomotif dan teknologi.