Jakarta – Seorang dokter spesialis obstetri dan ginekologi (obgyn) di Kabupaten Garut, Jawa Barat, tengah menjadi perhatian publik setelah diduga melakukan pelecehan seksual terhadap pasiennya. Dugaan ini mencuat usai beredarnya rekaman CCTV yang memperlihatkan tindakan tidak pantas saat proses pemeriksaan medis berlangsung.
Video yang menjadi viral di media sosial tersebut diunggah oleh akun Instagram @ppdsgramm pada Senin (15/4). Dalam video, terlihat seorang dokter pria berinisial MSF tengah memeriksa pasien perempuan menggunakan alat ultrasonografi (USG). Namun, di tengah proses pemeriksaan, terekam jelas bahwa tangan kiri sang dokter bergerak dan menyentuh area payudara pasien secara mencurigakan.
Rekaman tersebut segera memancing reaksi keras dari warganet. Banyak yang menilai bahwa tindakan itu merupakan bentuk pelecehan seksual dan menuntut adanya tindak lanjut dari pihak berwenang. Kasus ini kembali menegaskan pentingnya perlindungan bagi pasien terhadap segala bentuk kekerasan, terutama di ruang layanan kesehatan yang seharusnya menjadi tempat yang aman.
Kenali Tiga Jenis Pelecehan Seksual yang Sering Terjadi
Dikutip dalam dari laman berita satu, agar masyarakat lebih waspada dan mampu melindungi diri, berikut tiga bentuk pelecehan seksual yang perlu dipahami:
1. Pelecehan Verbal (Catcalling)
Pelecehan jenis ini mencakup komentar atau ucapan bernuansa seksual yang merendahkan seseorang, seringkali dilakukan di ruang publik seperti jalanan atau transportasi umum. Contohnya termasuk menggoda secara tidak sopan, memberi komentar tentang tubuh, atau bersiul.
Dampaknya bisa serius, mulai dari rasa tidak nyaman hingga trauma psikologis. Catcalling kerap dianggap sebagai refleksi dari budaya patriarki yang memperkuat ketimpangan gender, di mana perempuan kerap menjadi objek tanpa persetujuan.
2. Pelecehan Nonverbal
Pelecehan ini terjadi melalui gestur atau isyarat tanpa kata-kata. Contohnya termasuk tatapan mengintimidasi, gerakan tubuh sugestif, memperlihatkan gambar atau video berbau seksual, hingga mengirim konten tidak senonoh melalui media digital.
Meski sulit dibuktikan secara hukum, jenis pelecehan ini bisa menimbulkan efek psikologis jangka panjang, seperti kecemasan, kehilangan rasa aman, hingga keinginan menarik diri dari lingkungan sosial.
3. Pelecehan Fisik
Ini merupakan bentuk pelecehan seksual paling nyata, melibatkan kontak fisik yang tidak diinginkan. Bisa berupa sentuhan, pelukan paksa, hingga tindakan serius seperti pencabulan atau pemerkosaan.
Pelecehan fisik sering terjadi dalam kondisi di mana korban tidak berdaya untuk melawan. Dampaknya sangat merusak secara fisik dan mental, termasuk munculnya trauma mendalam, gangguan kepercayaan, dan rasa takut untuk bersosialisasi.
Peran Masyarakat dalam Mencegah Pelecehan Seksual
Meningkatkan kesadaran tentang bentuk-bentuk pelecehan seksual sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan menghormati martabat setiap individu. Edukasi yang berkelanjutan, keberanian untuk melapor, dan dukungan dari lembaga terkait adalah langkah nyata menuju perlindungan hak asasi manusia yang lebih baik.