Jakarta – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan segera menyelesaikan persoalan tiang-tiang proyek monorel yang terbengkalai dan hingga kini masih berdiri di sejumlah titik di ibu kota.
Menurut Pramono, keberadaan tiang-tiang tersebut tidak hanya mengganggu pemandangan kota, tetapi juga mencerminkan masalah lama yang belum kunjung diselesaikan. Hal ini disampaikannya saat melakukan peninjauan di Planetarium dan Observatorium Jakarta, kawasan Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Selasa (20/5).
“Bagi Pemprov DKI, keberadaan tiang-tiang ini sangat mengganggu estetika kota. Bukan proyek monorelnya yang akan diteruskan, tapi tiang-tiang yang sudah tidak digunakan ini harus segera diputuskan nasibnya. Apakah akan dibongkar, dimanfaatkan ulang, atau dijadikan hal lain—yang pasti tidak bisa dibiarkan begitu saja,” kata Pramono dikutip dari laman berita jakarta.
Ia menjelaskan bahwa proyek monorel yang sempat digagas akhirnya mangkrak akibat persoalan hukum antara kontraktor dan pihak terkait. Kini, sistem transportasi massal yang dikembangkan telah beralih ke moda LRT, namun peninggalan tiang monorel masih terbengkalai.
“Kalau Anda melintas di Jalan Rasuna Said atau kawasan Senayan, pasti bisa melihat deretan tiang-tiang beton ini. Sampai sekarang, belum ada yang berani menyentuh atau menuntaskan. Menurut saya, ini harus jadi prioritas untuk diselesaikan,” tegas Pramono.
Pemprov DKI, kata dia, akan mengkaji berbagai opsi penanganan terhadap infrastruktur terbengkalai tersebut. Tujuannya adalah untuk memastikan kota ini tidak hanya nyaman dan efisien, tapi juga bersih secara visual dan fungsional.