Jakarta – PT Lippo Karawaci tengah merancang proyek hunian subsidi dengan ukuran minimalis. Desain awal atau mockup rumah ini sudah rampung, mencakup bangunan seluas 14 meter persegi di atas lahan 25 meter persegi. Meski berkonsep urban, rumah-rumah ini tidak akan dibangun di wilayah DKI Jakarta.
Head of Project Management PT Lippo Karawaci, Fritz Atmodjo, menjelaskan bahwa proyek tersebut akan difokuskan di wilayah penyangga Jakarta bagian timur, seperti Cikampek dan Purwakarta. Sementara untuk kawasan Bogor, rencana pembangunan diarahkan ke wilayah kabupaten, bukan kota.
“Kami sempat menghitung skemanya. Dengan harga yang sudah disepakati, wilayah yang masuk akal ada di koridor timur seperti Cikampek dan Purwakarta. Kalau Bogor, mungkin di area kabupatennya. Tangerang juga masuk dalam radar,” ujar Fritz dalam acara perkenalan mockup rumah subsidi di Jakarta, Senin (16/6).
Fritz menyebutkan bahwa rumah subsidi ini akan dipasarkan mulai dari harga Rp 100 jutaan. Namun saat ini, konsep hunian tersebut masih dalam tahap pengenalan dan belum resmi dipasarkan.
Melansir dari laman berita satu, diperkenalkan dua varian rumah subsidi. Tipe pertama adalah hunian dengan satu kamar tidur, luas bangunan 14 meter persegi di atas tanah 25 meter persegi (2,6 x 9,6 meter). Tipe kedua menawarkan dua kamar tidur, dengan bangunan 23,4 meter persegi di atas lahan seluas 26,3 meter persegi (2,6 x 10,1 meter).
Secara struktur, rumah-rumah ini dibangun menggunakan beton bertulang. Seluruh lantai, termasuk di area teras, ruang utama, kamar mandi, hingga carport, akan dipasangi keramik.
Untuk dinding, digunakan material bata ringan yang dilapisi mortar dan dicat. Sementara plafon menggunakan gypsum. Fasilitas sanitasi meliputi kloset duduk, wastafel, shower, kran, serta dapur mini lengkap dengan meja dan sink. Atap rumah akan menggunakan rangka baja ringan dengan penutup spandek.