Tiongkok – Pemerintah Indonesia resmi menjalin kemitraan strategis dengan ZTE, perusahaan teknologi global asal Tiongkok, untuk membangun pusat riset dan pengembangan (R&D) di Tanah Air. Langkah ini bertujuan mempercepat proses transformasi digital yang inklusif dan berkelanjutan.
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Angga Raka Prabowo, menyampaikan bahwa kolaborasi ini memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra penting dalam pembangunan ekonomi digital global.
“Kami berharap kemitraan ini menjadi fondasi kepercayaan dan saling mengandalkan demi mendorong transformasi digital yang kita cita-citakan bersama,” ujar Angga saat melakukan pertemuan bilateral dengan jajaran pimpinan ZTE di Beijing, Tiongkok, Selasa (17/06).
Angga menekankan bahwa kerja sama ini tidak hanya dilihat dari aspek investasi atau alih teknologi semata, namun juga sebagai peluang untuk membangun ekosistem digital yang kuat dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam negeri di bidang teknologi.

“Pendirian pusat R&D ini akan membuka ruang inovasi, riset kecerdasan buatan (AI), hingga pengembangan energi terbarukan. Ini sangat sejalan dengan agenda strategis transformasi digital nasional,” jelasnya dikutip dalam keterangan tertulis.
Ia juga menyatakan bahwa Indonesia memiliki komitmen tinggi dalam memastikan transformasi digital bersifat inklusif dan tidak meninggalkan siapa pun. Karena itu, pemilihan mitra seperti ZTE dinilai strategis dalam mewujudkan tujuan tersebut.
“Indonesia sangat selektif dalam menyusun kebijakan teknologi. Tujuan utamanya adalah memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan manfaat dari transformasi digital ini,” tegas Angga.
Lebih jauh, Wamenkomdigi optimistis bahwa kerja sama ini akan membawa nilai tambah bagi kedua negara, terutama dalam menyambut era baru ledakan teknologi berbasis AI.
“Kami baru memulai perjalanan panjang di era revolusi AI. Semoga kolaborasi ini mendorong semangat inovasi, kreativitas, dan membangun kepercayaan dalam menciptakan ekosistem digital yang lebih tangguh,” tambahnya.
Dalam kunjungan kerja ke Beijing tersebut, Angga didampingi oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Digital, Ismail.