Jakarta – Di tengah tekanan ekonomi global, industri mainan anak Indonesia justru mencatatkan pertumbuhan yang menggembirakan. Dalam lima tahun terakhir, sektor ini menunjukkan tren positif dengan mencatatkan surplus neraca perdagangan secara konsisten. Kementerian Perindustrian pun memberikan apresiasi atas ketahanan dan daya saing sektor ini di tengah kompetisi global yang makin ketat.
“Ini menjadi bukti nyata bahwa industri manufaktur kita memiliki ketangguhan dan daya saing yang tinggi di level internasional. Di tengah gejolak ekonomi dunia, industri dalam negeri masih bisa bertahan bahkan berkembang,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam acara pelepasan ekspor mainan anak PT Royal Regent Indonesia (RRI) di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah, Kamis (19/6).
Melansir dari laman kemenperind, sepanjang 2024, ekspor mainan anak Indonesia tercatat mencapai USD 610 juta—meningkat 13,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Amerika Serikat menjadi pasar utama dengan kontribusi sebesar 48 persen dari total ekspor mainan anak nasional. Negara lain seperti Inggris, Singapura, China, dan Jerman juga menjadi tujuan ekspor potensial.
Agus menjelaskan bahwa pada 2024, produk mainan anak Indonesia menyumbang sekitar 2 persen dari total impor mainan anak di AS atau senilai USD 289 juta. Jenis produk yang banyak diekspor antara lain boneka, mainan isi boneka (stuffed toys), model miniatur, dan mainan bongkar-pasang (block sets).
“Data ini menunjukkan bahwa peluang ekspor Indonesia di pasar Amerika masih terbuka lebar,” tegas Agus.

PT Royal Regent Indonesia Jadi Contoh Sukses Industri Mainan Nasional
Salah satu perusahaan yang mencatat kinerja ekspor impresif adalah PT Royal Regent Indonesia (RRI), yang beroperasi penuh sejak November 2023 di Kendal, Jawa Tengah. Perusahaan yang merupakan bagian dari Walden Toys Group Hong Kong ini, telah mengekspor produk mainan senilai USD 28 juta hanya dalam waktu tujuh bulan. Ekspor terbarunya mencakup enam kontainer produk senilai USD 688.662 atau setara Rp 11 miliar.
Produk yang dikirim antara lain kursi mainan anak, pakaian boneka, dan traktor mini. PT RRI memiliki kapasitas produksi hingga 850.000 unit per bulan dan telah memasok produk ke berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Australia, dan kawasan Eropa.
Perusahaan ini juga memasok ke brand global ternama seperti Disney, Target, dan Walmart. Pada musim puncak produksi, PT RRI mampu mempekerjakan hingga 1.700 tenaga kerja lokal dan telah mengantongi berbagai sertifikasi internasional sebagai standar vendor global.
“Kami optimis, produk mainan anak Indonesia mampu terus bersaing di pasar global dengan memenuhi standar keamanan dan kualitas internasional,” ujar Menperin.
Indonesia Masuk 22 Besar Eksportir Mainan Dunia
Berdasarkan data global, Indonesia saat ini menempati peringkat ke-22 dari 195 negara dalam hal kontribusi ekspor mainan anak ke dunia dengan pangsa pasar sebesar 0,48 persen. Ini menjadi sinyal kuat bahwa industri mainan anak nasional punya potensi besar untuk tumbuh lebih kompetitif di pasar global.
Hingga 2024, industri ini telah menyerap lebih dari 37.000 tenaga kerja melalui 204 unit usaha, terdiri atas 124 industri skala menengah dan besar, 80 industri kecil, serta 10 sentra industri kecil menengah (IKM). Sentra IKM ini tersebar di beberapa wilayah: empat di Jawa Tengah, satu di Jawa Timur, dan lima di Jawa Barat.