28.5 C
Jakarta
Senin, Juni 30, 2025
BerandaKATA EKBISAGRIBISNISTak Lagi Pakai Kuota, Impor Sapi Hidup Kini Dibuka Lebar

Tak Lagi Pakai Kuota, Impor Sapi Hidup Kini Dibuka Lebar

Jakarta – Pemerintah resmi membuka keran impor sapi hidup tanpa batas kuota sebagai langkah strategis untuk menjamin ketersediaan daging dan susu nasional. Kebijakan ini ditujukan untuk memperkuat ketahanan pangan sekaligus mendukung industri peternakan dalam negeri.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Zulkifli Hasan (Zulhas), menyampaikan bahwa impor sapi hidup kini tidak lagi dibatasi kuota. Artinya, pelaku usaha diberikan keleluasaan untuk mengimpor sesuai kebutuhan.

“Sekarang impor sapi hidup sudah tidak pakai kuota lagi, bebas,” ujar Zulhas saat menghadiri pembukaan Kick Off Pelatihan Capacity Building Sumber Daya Manusia dan Penguatan Kelembagaan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Jakarta, Rabu (25/6).

Meski tidak merinci lebih lanjut soal kebijakan teknisnya, Zulhas menyebut bahwa impor sapi bisa ditujukan untuk berbagai keperluan, mulai dari penggemukan, penyediaan daging konsumsi, hingga produksi susu.

“Impor sapi hidup bisa untuk pemotongan, penggemukan, maupun produksi susu. Semuanya sekarang dibuka luas tanpa kuota,” jelasnya.

Langkah ini dinilai mampu membuka peluang lebih besar bagi pelaku industri susu dan daging untuk meningkatkan kapasitas produksi dan memperkuat rantai pasok dari hulu ke hilir.

Di kesempatan berbeda, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menjelaskan bahwa pemerintah menargetkan impor sebanyak 2 juta ekor sapi hidup hingga tahun 2029. Tujuannya adalah untuk menutupi kebutuhan nasional akan daging dan susu yang terus meningkat.

“Kita target 5 tahun ini untuk susu 1,2 juta (sapi), kemudian untuk daging 800.000 lebih. Jadi totalnya 2 juta selama 5 tahun,” ungkap Sudaryono dikutip dari laman berita satu.

Untuk tahun ini, pemerintah menargetkan impor sekitar 250 ribu ekor sapi, yang akan didistribusikan untuk mendukung industri daging dan susu nasional.

Kebijakan ini diharapkan mampu menjadi solusi jangka pendek terhadap ketimpangan antara pasokan dan permintaan, sekaligus mendorong pertumbuhan sektor peternakan nasional secara lebih berkelanjutan.

Baca Juga

Pedagang E-Commerce Beromzet di Atas Rp500 Juta Bakal Dipungut PPh

Jakarta - Pemerintah tengah mematangkan rencana penerapan pajak penghasilan...

Pemprov DKI Siapkan 500 Pompa Hadapi Musim Kemarau

Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memastikan kesiapan...

APBN Aman, Kemenkeu Pastikan Program Perlinsos Lanjut hingga Akhir 2025

Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan bahwa...

X Fold5: Ponsel Lipat Pertama Vivo yang Terhubung dengan Mobil Listrik dan iCloud Apple

Vivo memperkenalkan perangkat terbarunya, X Fold5. Smartphone lipat ini...

Saingi Meta, Xiaomi Rilis Kacamata Pintar AI dengan Daya Tahan Baterai 8,6 Jam

Xiaomi resmi memperkenalkan kacamata pintar berbasis kecerdasan buatan (AI)...

Ikuti kami

- Notifikasi berita terupdate

Terkini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini