29.4 C
Jakarta
Rabu, Juli 30, 2025
BerandaKATA GAYA HIDUPKESEHATANDiabetes Mengintai Generasi Muda, Kenali Gejala dan Cara Pencegahan

Diabetes Mengintai Generasi Muda, Kenali Gejala dan Cara Pencegahan

Jakarta – Penyakit diabetes melitus—yang kini lebih dikenal sebagai diabetes—dulu identik dengan penyakit orang tua. Namun, seiring perubahan gaya hidup, kondisi kronis ini kini menjadi ancaman nyata bagi generasi muda, bahkan anak-anak. Tren yang mengkhawatirkan ini dipicu oleh gaya hidup modern yang serba instan, minim aktivitas fisik, dan pola makan tinggi gula serta lemak tak sehat.

Ironisnya, semakin banyak anak dan remaja—termasuk pelajar tingkat SMP dan SMA—yang terdiagnosis diabetes, khususnya tipe 2. Padahal, diabetes tipe ini sebelumnya lebih umum dijumpai pada orang dewasa. Kini, diabetes bahkan mulai dikaitkan dengan istilah baru: diabetes tipe 5, merujuk pada kasus-kasus yang menyerang usia muda dengan karakteristik unik.

Gaya Hidup Modern, Pemicu Diabetes Usia Muda

Peningkatan kasus diabetes di kalangan anak, remaja, dan dewasa muda menjadi isu global. Pergeseran dari pola makan sehat ke makanan cepat saji dan minuman berpemanis, ditambah gaya hidup sedentari yang didominasi aktivitas layar (gadget), mempercepat resistensi insulin. Akibatnya, risiko diabetes meningkat tajam.

Generasi Z dan Alpha—yang cenderung menghabiskan waktu di kafe sambil mengonsumsi makanan dan minuman tinggi gula, tapi minim gerak—menjadi kelompok yang paling rentan. Kebiasaan “mager” (malas gerak) menjadi faktor pemicu yang tak bisa diabaikan.

Ancaman ini bukan sekadar soal data atau angka statistik. Jika diabetes menyerang di usia muda, maka paparan kadar gula darah tinggi berlangsung lebih lama dan meningkatkan risiko komplikasi serius seperti penyakit jantung, stroke, gagal ginjal, kebutaan, bahkan amputasi.

Dampak Jangka Panjang dan Kesehatan Mental

Ketika penyakit ini menyerang usia produktif, dampaknya tidak hanya pada kesehatan, tapi juga pada kualitas hidup dan ekonomi keluarga. Lebih dari itu, diagnosis diabetes di usia muda kerap membawa tekanan mental. Anak muda harus beradaptasi dengan pola makan ketat, memantau kadar gula secara rutin, serta menghadapi risiko komplikasi—yang semuanya berpotensi menurunkan kepercayaan diri dan memengaruhi kehidupan sosial hingga pilihan karier mereka.

Faktor Penyebab Diabetes pada Anak dan Remaja

Melansir dari laman ayosehat kemkes, berikut beberapa penyebab utama diabetes pada generasi muda:

  1. Gangguan gizi di awal kehidupan dapat memicu resistensi insulin dan risiko diabetes di usia anak.
  2. Konsumsi makanan tinggi gula, garam, lemak jenuh, dan rendah serat meningkatkan kadar gula darah secara drastis.
  3. Gaya hidup tidak aktif menurunkan efektivitas kerja insulin dan mempercepat resistensi tubuh terhadapnya.
  4. Lemak berlebih, terutama di area perut, sangat berkaitan dengan meningkatnya risiko diabetes, meski penderita diabetes tipe 5 tak selalu bertubuh gemuk.
  5. Riwayat diabetes dalam keluarga, termasuk dari kakek-nenek, turut meningkatkan risiko meski generasi kedua mungkin tidak terkena.
  6. Tekanan hidup, stress berkepanjangan, kurang tidur, serta dominasi makanan cepat saji menjadi pemicu tambahan diabetes pada generasi muda.

Kenali Gejala Diabetes pada Generasi Muda

Gejala diabetes kerap muncul secara perlahan. Waspadai tanda-tanda berikut: Sering haus berlebihan (polidipsi), sering buang air kecil, terutama malam hari (poliuri), lapar terus-menerus (polifagia), berat badan turun meski nafsu makan meningkat, penglihatan kabur, luka sulit sembuh terutama di bagian kaki, cepat lelah, pusing, dan lemas

Pencegahan: Kunci Melindungi Generasi Muda dari Diabetes

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Berikut langkah pencegahan yang bisa diterapkan sejak dini:

  1. Kurangi makanan tinggi gula dan olahan. Perbanyak konsumsi sayur, buah, dan makanan tinggi serat.
  2. Lakukan aktivitas fisik minimal 30 menit per hari untuk menjaga kadar gula tetap stabil.
  3. Pantau indeks massa tubuh (IMT) dan lingkar pinggang secara berkala.
  4. Merokok dapat merusak sel penghasil insulin di pankreas.
  5. Cobalah teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, dzikir, atau olahraga ringan.
  6. Manfaatkan layanan cek kesehatan gratis yang sering difasilitasi pemerintah atau organisasi sosial.

Baca Juga

Pemprov DKI Beri Diskon Pajak Bahan Bakar untuk Kendaraan Pribadi dan Umum

Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberikan insentif...

VIP Concept: Kolaborasi Wuling dan NMAA Tampilkan Van Listrik Super Mewah

Tangerang - Wuling Motors menghadirkan karya modifikasi eksklusif dari...

Bantu Atasi KLB, Indonesia Kirim 2.000 Vaksin Rabies ke Timor-Leste

Jakarta - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI...

MINI Tampilkan Inovasi Elektrifikasi dan Koleksi Eksklusif di GIIAS 2025

Tangerang - MINI Indonesia resmi membuka MINI Pavilion dalam...

Rekening Anda Diblokir PPATK? Begini Cara Aktivasi Rekening Dormant

Jakarta - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK)...

Ikuti kami

- Notifikasi berita terupdate

Terkini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini