Tangerang – Bank Saqu bekerja sama dengan Yayasan Astra menggelar sesi Astra Financial Talk yang mengangkat tema “Pentingnya Manajemen Keuangan yang Terdigitalisasi”. Melalui forum ini, keduanya mendorong para solopreneur dan pelaku UMKM pemula untuk memanfaatkan teknologi digital dalam mengelola keuangan secara cerdas dan bijak.
Berdasarkan studi Bank Indonesia, pelaku UMKM masih menghadapi sejumlah tantangan fundamental, seperti tidak memisahkan keuangan pribadi dan bisnis, tidak memiliki pembukuan yang rapi, serta kurang memahami produk keuangan seperti pinjaman usaha, asuransi, dan investasi modal kerja. Kondisi ini diperburuk oleh berbagai kendala, mulai dari keterbatasan pendidikan formal, minimnya pelatihan lanjutan, tingginya tingkat informalitas usaha, hingga rendahnya kepercayaan terhadap lembaga keuangan akibat kurangnya informasi atau pengalaman buruk di masa lalu.
Dalam sesi diskusi tersebut, Head of Go To Market Bank Saqu, Marcella Pravinata, menegaskan pentingnya akses terhadap layanan keuangan yang inklusif dan mudah dijangkau.

“Bagi solopreneur dan UMKM pemula, menjaga arus kas dan mengakses pembiayaan bukan hal yang mudah. Saat kondisi darurat datang dan dana cadangan belum tersedia, sering kali rencana harus ditunda. Di sinilah Bank Saqu hadir, menghadirkan Saku Kredit sebagai solusi yang membantu pelaku usaha tetap melangkah percaya diri—tanpa malu, melainkan dengan bangga karena bisa terus berkembang,” ujar Marcella.
Selain Saku Kredit, Bank Saqu juga menghadirkan fitur Tabungmatic, layanan menabung otomatis dengan bunga hingga 10% yang disimpan dalam Saku Booster, serta kemudahan transaksi melalui QRIS. Seluruh fitur ini dirancang untuk mendukung pelaku usaha agar bertumbuh secara digital dan berkelanjutan.
Senada dengan itu, Daniel Harbianto, Mentorship & Supporting Development Dept. Head Yayasan Astra, menyoroti pentingnya digitalisasi dalam pengelolaan keuangan UMKM.
“Pengelolaan keuangan secara manual masih menjadi tantangan utama UMKM. Digitalisasi bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan untuk mendorong mereka naik kelas. Melalui pendampingan dan kolaborasi lintas sektor, kami membangun ekosistem pembinaan agar UMKM bisa tumbuh mandiri dan berkelanjutan,” jelasnya.

Sesi ini juga menghadirkan Imelda R., Co-founder Eucalie Organics dan finalis Bank Saqu Solopreneur Academy 2024, yang membagikan kisah inspiratifnya.
“Dulu saya mengelola keuangan secara manual, dan itu cukup menyulitkan saat usaha mulai berkembang. Setelah mengikuti Bank Saqu Solopreneur Academy dan beralih ke sistem digital, pengambilan keputusan bisnis jadi lebih cepat, akurat, dan saya pun lebih tenang karena semua lebih tertata,” ungkapnya.
Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Astra Financial dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia, khususnya bagi sektor UMKM dan pelaku usaha mandiri. Program ini juga selaras dengan misi Astra Financial sebagai mitra keuangan untuk kesejahteraan masyarakat.