Jakarta – Mengusung tema “Memajukan Bisnis dengan Teknologi”, program SisBerdaya dan DisBerdaya 2025 yang digagas DANA bersama Ant International resmi mengumumkan 35 pemenang UMKM perempuan yang berhasil membuktikan peran teknologi—khususnya kecerdasan buatan (AI)—dalam meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan keberlanjutan usaha mereka.
Acara penghargaan di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta, sebagai bentuk apresiasi atas inovasi dan kerja keras para perempuan inspiratif dari seluruh Indonesia.
Kolaborasi DANA dan Ant International ini bertujuan memperluas akses serta peluang bagi pelaku usaha perempuan untuk naik kelas di era digital. Melalui SisBerdaya dan DisBerdaya, kedua pihak berkomitmen menjembatani kesenjangan digital, sekaligus memberikan wadah nyata bagi pemberdayaan UMKM perempuan di berbagai daerah.
Peserta program mendapatkan pelatihan hybrid dengan kurikulum menyeluruh, mulai dari Business Model Canvas, strategi pembayaran dan pemasaran digital, hingga penerapan AI untuk mendukung operasional usaha. Tak hanya sekadar mengenal teknologi, para peserta dibimbing untuk menguasainya sebagai alat transformasi—dari memperluas pasar, meningkatkan produktivitas, hingga membangun rasa percaya diri sebagai pelaku usaha mandiri.

Salah satu pemenang SisBerdaya 2025 Area 3 (Jabodetabek), Iis Sadiyah dari Alfazza Farm, mengungkapkan pengalaman transformasinya:
“Dulu saya hanya menjual produk ke tetangga sekitar, tanpa tahu pemasaran online. Selama pelatihan, saya belajar digital marketing, pencatatan keuangan, membuat konten menarik, dan dasar-dasar memanfaatkan AI. Sekarang saya bisa menjual di media sosial dan marketplace. Pesanan meningkat, dan yang terpenting, saya lebih percaya diri dan ingin membagikan ilmu ini kepada ibu-ibu lain.”
Tahun ini, SisBerdaya diikuti lebih dari 5.000 peserta dari tiga wilayah utama—angka yang melonjak 176% dibanding tahun sebelumnya. Sementara itu, DisBerdaya mencatat pertumbuhan empat kali lipat dari 2024, dengan partisipasi lebih dari 100 perempuan penyandang disabilitas. Peserta dari Sumatera hingga Papua melewati proses seleksi dan penjurian ketat.
Kepala Direktorat Inklusi Keuangan OJK, Rony Ukurta Barus, menegaskan: “Program ini membuktikan bahwa pemberdayaan berbasis komunitas mampu memberikan dampak nyata. Para pemenang bukan hanya inspiratif, tetapi juga menjadi agen perubahan yang menunjukkan bahwa perempuan—termasuk dari kelompok disabilitas—memiliki peran strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan.”

Pada puncak acara, SisBerdaya 2025 menobatkan 30 pemenang, sedangkan DisBerdaya 2025 memilih 5 pemenang. Mereka terpilih berdasarkan kualitas proposal usaha, potensi dampak sosial, strategi pertumbuhan, dan pemanfaatan teknologi digital. Total hadiah senilai Rp750 juta diberikan untuk pengembangan usaha, peningkatan kapasitas, dan adopsi teknologi.
CEO & Co-Founder DANA Indonesia, Vince Iswara, menambahkan: “Penganugerahan ini bukan hanya perayaan atau kompetisi, tetapi pengakuan terhadap kontribusi besar UMKM perempuan. Dengan 64% UMKM di Indonesia dikelola perempuan, kemajuan teknologi dan akses investasi digital harus mampu menghapus kesenjangan yang ada.”
Senior Director Government Affairs & Strategic Development Ant International Indonesia, Wilson Siahaan menekankan bahwa program ini sejalan dengan strategi keberlanjutan perusahaannya.
“Transformasi digital bukan hanya mendorong ekonomi keluarga, tetapi juga membangun rasa percaya diri, membuka peluang baru, dan menginspirasi perempuan di seluruh negeri.”

Tahun ini, program menjangkau tiga area utama:
- Area I: Sumatera, Kalimantan, dan Jawa (kecuali Jakarta)
- Area II: Sulawesi, Bali, NTT, NTB, Ambon, Papua
- Area III: Jabodetabek
Dengan latar usaha beragam—dari kuliner, kerajinan, kecantikan, pertanian, hingga teknologi—para peserta membuktikan bahwa perempuan Indonesia siap memimpin transformasi ekonomi berbasis teknologi.