27.1 C
Jakarta
Rabu, November 19, 2025
BerandaKATA GAYA HIDUPKESEHATANKenali Gejala Penyakit Jantung Bawaan, Bisa Muncul Sejak Bayi

Kenali Gejala Penyakit Jantung Bawaan, Bisa Muncul Sejak Bayi

Apa itu Penyakit Jantung Bawaan?
Penyakit Jantung Bawaan (PJB) adalah kelainan pada struktur atau sirkulasi jantung yang terjadi sejak lahir akibat gangguan pembentukan organ jantung saat janin masih dalam kandungan.

Secara global, 1 dari 100 bayi lahir dengan PJB. Di Indonesia, yang memiliki angka kelahiran cukup tinggi, sekitar 5 juta bayi lahir setiap tahun. Dari jumlah tersebut, diperkirakan 50.000 bayi mengalami PJB, dan 12.500 di antaranya menderita PJB dengan kondisi berat. Angka ini menunjukkan bahwa Indonesia menghadapi beban kesehatan yang cukup besar terkait penyakit ini.

Hingga kini, penyebab pasti PJB belum sepenuhnya diketahui. Melansir dari laman ayosehat kemkes sejumlah faktor risiko diyakini berperan dalam meningkatnya kemungkinan bayi lahir dengan kondisi ini, antara lain:

  • Kebiasaan merokok, baik aktif maupun pasif
  • Konsumsi alkohol selama kehamilan
  • Ibu hamil dengan diabetes mellitus
  • Infeksi TORCH saat kehamilan
  • Riwayat keluarga dengan kelainan jantung bawaan
  • Faktor genetik atau kelainan kromosom

Gejala Penyakit Jantung Bawaan

PJB bisa menimbulkan berbagai gejala yang perlu diwaspadai, di antaranya:

  • Mudah lelah dan sesak napas
  • Jantung berdebar atau dada terasa bergetar
  • Mudah pingsan
  • Batuk atau pilek yang tidak kunjung sembuh
  • Pertumbuhan dan perkembangan anak terhambat
  • Berat badan sulit naik atau bahkan menurun
  • Sering mengalami demam tanpa sebab jelas
  • Riwayat pernah didiagnosis TBC atau “flek” pada masa anak-anak

Selain itu, tanda khas PJB yang sering terlihat adalah sianosis, yaitu bibir, lidah, jari tangan, atau kaki tampak kebiruan akibat kurangnya oksigen dalam darah.

Jika anak menunjukkan gejala-gejala tersebut, segera periksakan ke dokter atau fasilitas kesehatan. Tanpa penanganan yang tepat, PJB dapat memicu komplikasi serius seperti gagal jantung kanan, gangguan irama jantung, risiko stroke, hingga menurunkan angka harapan hidup.

Pencegahan dilakukan dengan menghindari faktor risiko sejak masa kehamilan, di antaranya: tidak merokok atau terpapar asap rokok, menghindari konsumsi alkohol, menjaga kesehatan tubuh sebelum dan selama hamil serta memastikan kontrol kehamilan secara rutin

Sementara bagi penderita PJB, langkah yang perlu dilakukan adalah: rutin kontrol sesuai jadwal dokter, minum obat sesuai anjuran medis, menjalani aktivitas sesuai kemampuan tubuh dan menerapkan pola makan sehat bergizi seimbang (tidak ada pantangan makanan khusus yang memperparah PJB)

Baca Juga

Biodiesel B50 Segera Meluncur, Perkuat Ekonomi Desa dan Tekan Emisi

Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)...

ATR/BPN dan TNI AD Bersinergi Perketat Pengamanan Tanah Negara

Banyumas - Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala...

Antisipasi Libur Nataru, Kemenhub Siapkan One Way hingga Ganjil Genap di Jateng–DIY

Surakarta - Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru)...

Hackathon 2025 Pecah, Anak Muda Indonesia Bawa Pulang Gelar Bergengsi

Ericsson (NASDAQ: ERIC) bersama Qualcomm, Kementerian Komunikasi dan Digital...

WhatsApp Khusus Aduan Pertanian Resmi Dibuka, Cek Nomor Lapor Pak Amran

Jakarta - Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, resmi memperkenalkan...

Ikuti kami

- Notifikasi berita terupdate

Terkini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini