Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan tidak ada kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia. Ia membantah isu yang menyebut sejumlah SPBU swasta mengalami kekosongan pasokan.
Bahlil menjelaskan, pemerintah telah memberikan kuota impor BBM kepada perusahaan swasta dengan jumlah yang sama seperti tahun 2024, bahkan ditambah 10 persen pada 2025.
“Tidak ada kelangkaan. Kuota impor untuk swasta tahun ini tetap penuh, bahkan lebih besar dari 2024. Kalau 2024 misalnya 1 juta kiloliter, maka 2025 kita tambah 10 persen jadi 1,1 juta. Jadi justru lebih banyak dari tahun sebelumnya,” ujar Bahlil dalam keterangan resmi via infopublik, Senin (1/9).
Menurutnya, permintaan tambahan kuota dari pihak swasta sebaiknya dilakukan melalui mekanisme kerja sama business-to-business (B2B) dengan Pertamina. Hal itu karena cadangan BBM nasional masih tersedia dengan baik.
“Mereka minta tambahan, tapi saya sampaikan stok nasional masih ada. Kalau ingin lebih, silakan lakukan kolaborasi B2B dengan Pertamina,” tegasnya.
Bahlil juga pernah memberikan penjelasan serupa pada pekan sebelumnya, Minggu (27/8). Ia menegaskan bahwa perusahaan swasta tahun ini justru menerima kuota impor yang lebih besar dibanding tahun lalu.
Meski demikian, beberapa SPBU swasta seperti Shell, Vivo, dan BP-AKR di Jakarta memang diketahui tidak menjual sejumlah jenis BBM premium sejak pekan lalu, tanpa kepastian kapan penjualan akan kembali normal.