Jakarta – Satuan Tugas (Satgas) Garuda Merah Putih-II kembali ke Indonesia setelah menuntaskan misi kemanusiaan berupa pengiriman bantuan udara (airdrop) untuk rakyat Palestina di Jalur Gaza. Kedatangan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, disambut Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono dalam sebuah upacara penyambutan pada Sabtu (13/9/2025)
Misi kemanusiaan ini dijalankan atas instruksi Presiden RI sebagai wujud nyata solidaritas bangsa Indonesia terhadap rakyat Palestina, sekaligus bagian dari diplomasi kemanusiaan yang selaras dengan politik luar negeri Indonesia.
Sejak 17 Agustus hingga 9 September 2025, Satgas melaksanakan operasi airdrop di Yordania dengan dukungan tiga pesawat C-130 Hercules tipe J (A-1344, A-1343, dan A-1339). Sebanyak 45 kru dan 43 personel pendukung terlibat langsung dalam misi ini. Total bantuan yang berhasil disalurkan mencapai 91,4 ton atau sekitar 520 bundel.

Selain itu, perlengkapan berupa 1.286 payung utama dan 40 bundel bantuan di Kairo secara resmi dihibahkan kepada Pemerintah Mesir melalui Angkatan Udara Mesir, dengan fasilitasi Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Hibah ini menegaskan komitmen Indonesia dalam mendukung masyarakat Gaza melalui jalur kerja sama bilateral.
Satgas pulang ke Tanah Air pada 10 September dengan rute Kairo–Abu Dhabi–Chennai–Banda Aceh–Jakarta, dan mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma pada 13 September 2025.
Kasau menjelaskan, rencana airdrop dari Mesir akhirnya batal dilakukan karena sejak 27 Agustus 2025 wilayah udara Israel tidak lagi dibuka untuk operasi kemanusiaan. Hingga 9 September tidak ada perubahan, bahkan pada 3 dan 7 September terjadi serangan Israel ke Gaza. Atas pertimbangan tersebut, Panglima TNI memutuskan menghentikan misi airdrop dan menarik pasukan kembali ke Indonesia.

Meski begitu, seluruh pesawat dalam kondisi baik dan 88 personel Satgas pulang dengan selamat. Kasau menegaskan bahwa misi ini sepenuhnya bersifat kemanusiaan, tanpa kepentingan militer, dan dilaksanakan untuk mendukung operasi udara serta kelancaran distribusi bantuan.
Indonesia sendiri terlibat dalam dua mekanisme operasi: melalui Solidarity Path Operation-II di Yordania yang bersifat multinasional, serta kerja sama bilateral airdrop dengan Mesir.
Kasau juga mengpresiasi BAZNAS yang berperan menyalurkan bantuan dan menjembatani hibah perlengkapan airdrop kepada Pemerintah Mesir. Hal ini mencerminkan sinergi antara pemerintah, lembaga masyarakat, dan publik dalam mendukung misi kemanusiaan untuk Gaza.