32.8 C
Jakarta
Sabtu, September 27, 2025
BerandaKATA GAYA HIDUPKESEHATANIsu Bahaya BPA Dibantah, BPOM Pastikan Galon Guna Ulang Tetap Aman

Isu Bahaya BPA Dibantah, BPOM Pastikan Galon Guna Ulang Tetap Aman

Jakarta – Pemerintah melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menegaskan bahwa galon polykarbonat (PC) yang dapat dipakai ulang aman digunakan sebagai kemasan pangan.

Kepastian ini tidak hanya memberikan jaminan kualitas serta kesehatan bagi masyarakat, tetapi juga mendukung strategi nasional dalam mengurangi sampah plastik melalui prinsip penggunaan kembali (reuse).

BPOM menegaskan setiap regulasi yang diterbitkan selalu berlandaskan pada data ilmiah yang valid dan objektif, mengutamakan kepentingan publik di atas kepentingan bisnis tertentu.

Berbagai riset menunjukkan, kekhawatiran terkait migrasi Bisphenol A (BPA) dari galon PC ke dalam air minum tidak memiliki dasar kuat. Bahkan dalam kondisi ekstrem seperti paparan sinar matahari, hasil pengujian konsisten menunjukkan migrasi BPA masih jauh di bawah ambang batas aman yang ditetapkan.

Pakar kesehatan masyarakat Universitas Muhammadiyah Hamka (Uhamka), Hermawan Saputra, menegaskan bahwa material polykarbonat sudah diakui aman untuk kemasan pangan.

“Dalam proses pembuatannya, risiko migrasi sangat minimal dan sudah lama direkomendasikan aman,” ujarnya yang juga menjabat Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI).

Ia menilai isu bahaya BPA dalam galon guna ulang tidak terbukti secara ilmiah.
“Tidak ada penelitian yang menyatakan hal itu berisiko. Jadi bisa dipastikan isu tersebut hoaks,” tegasnya.

Pandangan serupa datang dari dokter sekaligus influencer kesehatan Dr. Tirta Mandira Hudhi, yang menilai narasi bahaya BPA lebih sarat dengan motif persaingan usaha ketimbang kepedulian kesehatan. Menurutnya, ada indikasi upaya mengarahkan masyarakat untuk meninggalkan galon guna ulang dan beralih ke kemasan sekali pakai.

Dari sisi hukum bisnis, Prof. Ningrum Natasya Sirait dari Universitas Sumatera Utara juga menyoroti kontroversi regulasi pelabelan BPA.

“Dunia kesehatan saja masih pro-kontra. Jangan sampai regulasi dipaksakan hingga akhirnya menjadi beban bagi konsumen. Pertanyaannya, sebenarnya regulasi ini untuk kepentingan siapa?” ujarnya.

Ia menilai, kebijakan yang meningkatkan biaya produksi justru bisa merugikan industri dan membebani masyarakat.

Baca Juga

Menteri Erick Thohir Cabut Permenpora 14/2024, Siapkan Ekosistem Baru

Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Erick Thohir,...

Gempa Hancurkan Sekolah, Anak-anak Poso Tetap Belajar di Tenda Darurat

Poso - Pasca gempa bumi yang melanda Kabupaten Poso,...

Tak Hanya Belanja, Tamini Square Hadirkan SDH yang Mampu Menampung 1.500 siswa

Jakarta - Sekolah Dian Harapan (SDH) resmi membuka cabang...

Dana Desa Lanny Jaya Diselewengkan Rp168 M, Pj Bupati hingga Pihak Bank Jadi Tersangka

Papua - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Papua...

LG Perkuat Bisnis B2B di Indonesia dengan Tiga Strategi Besar, Apa Saja?

Jakarta - PT LG Electronics Indonesia (LG) terus memperluas...

Ikuti kami

- Notifikasi berita terupdate

Terkini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini