30.1 C
Jakarta
Senin, Oktober 20, 2025
BerandaKATA BERITAMEGAPOLITANProyek Tak Lagi Numpuk, Pramono Ubah Strategi Pengelolaan APBD 2026

Proyek Tak Lagi Numpuk, Pramono Ubah Strategi Pengelolaan APBD 2026

JakartaGubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menerapkan pola baru dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) mulai tahun 2026. Langkah ini dilakukan untuk mempercepat realisasi program pembangunan dan menghindari penumpukan proyek di akhir tahun anggaran.

Menurut Pramono, dirinya telah menginstruksikan seluruh jajaran Pemprov DKI untuk mempercepat proses lelang APBD 2026 agar dapat dimulai lebih awal, bahkan sebelum tahun anggaran berjalan.

“Saya sudah sampaikan sejak awal di Balai Kota bahwa untuk APBD tahun 2026, proses lelangnya harus bisa dimulai sejak dini, bahkan sebelum tahun anggaran dimulai,” ujarnya di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (16/10).

Ia menambahkan, pola percepatan ini pernah diterapkan oleh pemerintah pusat, di mana proses tender dilakukan lebih awal untuk mendorong efektivitas belanja negara. Dengan langkah tersebut, diharapkan proyek pembangunan dapat berjalan lebih cepat dan tidak mengganggu aktivitas warga di akhir tahun.

“Seperti dulu saat saya di pemerintahan pusat bersama Pak Basuki Hadimuljono di Kementerian PUPR, sistem percepatan lelang sudah terbukti efektif. Jadi saya ingin menerapkan hal serupa di DKI agar tidak ada lagi proyek yang menumpuk di akhir tahun,” jelasnya.

Pramono juga mengakui bahwa selama ini penyerapan APBD DKI sering menumpuk menjelang akhir tahun, sehingga banyak proyek fisik dan pekerjaan infrastruktur dikebut di penghujung waktu.

“Saya harus akui secara jujur, pola pemanfaatan APBD kita masih seperti kejar setoran di akhir tahun,” ucapnya.

Ia mencontohkan sejumlah proyek yang saat ini tengah berjalan, seperti pekerjaan penataan kawasan Fatmawati dan proyek infrastruktur lain di beberapa titik Jakarta. Menurutnya, proyek-proyek tersebut telah melalui proses perencanaan panjang dan bukan keputusan mendadak.

“Termasuk proyek cable trap di Fatmawati yang sekarang banyak dibicarakan publik, itu sudah direncanakan sejak lama, bukan proyek baru,” tegasnya.

Baca Juga

Tol Laut dan Angkutan Perintis Kian Gencar, 7,8 Juta Penumpang Telah Terlayani

Jakarta - Selama satu dekade berjalan, program angkutan laut...

Mengaspal di Indonesia, Maxus Resmi Serahkan MPV Listrik Mifa 7 dan Mifa 9 Rakitan Lokal

Jakarta - Maxus, kendaraan listrik di bawah Indomobil Group...

Rahasia Sukses Peternak Ikan Mas Koki yang Menembus Pasar Global

  Tangerang Selatan - Di balik pesona warna-warni ikan mas...

Dinobatkan Jadi Pulau Terbaik di Asia 2025, Bali Ungguli Phú Quoc dan Langkawi

Jakarta - Pulau Bali kembali menegaskan posisinya sebagai destinasi...

Layanan Jemput Bola, DKI Jakarta Operasikan Mobil Penguji K3 Pertama

Jakarta - Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Nakertransgi)...

Ikuti kami

- Notifikasi berita terupdate

Terkini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini