31 C
Jakarta
Rabu, November 19, 2025
BerandaKATA GAYA HIDUPKULINERMakanan Haram Bisa Tutup Pintu Rezeki dan Doa? Ini Penjelasannya

Makanan Haram Bisa Tutup Pintu Rezeki dan Doa? Ini Penjelasannya

Makanan merupakan sumber energi yang memengaruhi kondisi fisik dan mental manusia. Karena itu, Islam menegaskan agar umatnya hanya mengonsumsi makanan dan minuman yang halal. Larangan terhadap yang haram bukan semata aturan, tetapi wujud kasih sayang Allah kepada hamba-Nya.

Segala sesuatu yang haram—baik karena zatnya seperti bangkai dan minuman keras, maupun karena cara memperolehnya seperti hasil curian, judi, atau korupsi—pada hakikatnya membawa mudarat bagi manusia. Berikut lima dampak buruk dari mengonsumsi makanan, minuman, dan harta haram:

1. Menghalangi Terkabulnya Doa

Salah satu penyebab doa seseorang tidak dikabulkan bisa jadi berasal dari makanan atau minuman yang tidak halal. Allah Yang Maha Suci hanya menerima sesuatu yang suci. Imam An-Nawawi dalam Syarah Sahih Muslim menjelaskan, bahkan seseorang yang tengah beribadah, seperti berhaji atau bersilaturahmi, tetap bisa tertolak doanya jika dalam tubuhnya terdapat sesuatu yang haram.

Kemudian Rasulullah menceritakan tentang seorang laki-laki yang melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut dan berdebu. Ia menengadahkan tangannya ke langit sambil berdoa: ‘Ya Rabb, ya Rabb,’ Padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan ia tumbuh dari sesuatu yang haram. Maka bagaimana mungkin doanya dikabulkan?” (HR. Muslim)

Imam An-Nawawi dalam kitab Syarah Sahih Muslim (Beirut, Daru Turatsil Arabi: 1392 H), juz VII, h.100 menjelaskan, perjalanan jauh tersebut adalah perjalanan dalam rangka ketaatan kepada Allah, seperti menunaikan ibadah haji, silaturahim, dan amal saleh lainnya. Doa seseorang dalam kondisi ini sebenarnya sangat layak untuk dikabulkan, namun karena dalam dirinya ada sesuatu yang haram, akhirnya doanya itu tidak dikabulkan.

2. Menggelapkan Hati

Asupan yang haram dapat memengaruhi kebersihan hati. Hati adalah pusat kendali seluruh perbuatan manusia. Jika hati bersih, maka seluruh anggota tubuh akan mudah diarahkan menuju kebaikan. Namun, bila hati telah ternoda oleh yang haram, maka seseorang akan lebih mudah tergoda untuk berbuat maksiat dan menjauh dari ketaatan kepada Allah.

Syekh Abdul Wahab Asy-Sya‘rani mengutip pendapat Syekh Ali Asy-Syadzili tentang dampak buruk dari mengonsumsi makanan haram, yaitu sebagaimana berikut:

“Seseorang yang mengonsumsi makanan halal, maka hatinya menjadi lembut dan bercahaya, tidurnya sedikit, dan ia tidak akan terhalang dari Allah Ta‘ala. Sebaliknya, barangsiapa yang mengonsumsi makanan yang tidak halal, maka hatinya menjadi keras, kasar, dan gelap, ia terhijab dari Allah Ta‘ala, dan tidurnya menjadi banyak.” (Syekh Abdul Wahab Asy-Sya‘rani, Al-Minahus Saniyyah [Semarang, Toha Putra: t.t], h. 7)

3. Mengundang Azab

Orang yang sengaja mengonsumsi sesuatu yang haram pada dasarnya sedang membuka pintu murka Allah. Cepat atau lambat, dampak buruk akan datang. Selain itu, makanan haram juga dapat menghalangi manfaat dari ibadah seperti salat, puasa, dan sedekah, karena hati dan jiwa yang kotor sulit menerima cahaya kebaikan.

Imam Sahl At-Tustari mengungkapkan: “Barangsiapa yang makanannya tidak halal, maka hijab (penghalang) tidak akan terbuka dari hatinya, azab akan segera menimpanya, dan shalatnya, puasanya, serta sedekahnya tidak akan memberikan manfaat baginya.” (Syekh Asy-Sya‘rani, Al-Minahus Saniyyah, h. 7)

4. Menutup Jalan Ilmu

Mengonsumsi makanan haram juga dapat membuat seseorang sulit menerima ilmu atau hikmah. Pikiran menjadi tertutup dan hati sulit memahami kebenaran. Imam Sufyan Ats-Tsauri pernah menuturkan, ketika memakan makanan yang jelas kehalalannya, ia mampu memahami puluhan bab ilmu. Namun ketika tanpa sengaja mengonsumsi makanan yang tidak jelas statusnya, pemahamannya menjadi terhambat.

Syekh As-Sya’rani mengungkapkan: “Di antara kerusakan akibat memakan makanan haram adalah makanan itu berubah menjadi api yang akan menghilangkan kejernihan pikiran dan kenikmatan berzikir, membakar tumbuhan ikhlas dalam niat, membutakan pandangan batin, menggelapkan penglihatan, melemahkan agama, tubuh, dan akal, menumbuhkan kelalaian dan lupa, serta menghalangi seseorang dari merasakan hikmah dan pengetahuan.” (Syekh Asy-Sya‘rani, Al-Minahus Saniyyah, h. 7)

Terkait dengan dampak ini, Imam Sufyan Ats-Tsauri punya pengalaman sendiri. Ketika mengonsumsi makanan yang status halalnya jelas, ia mampu memahami 70 bab ilmu. Sebaliknya, ketika ia berkunjung ke rumah seseorang dan mengonsumsi makanan yang tidak diketahui status halalnya, ia sulit menerima satu pun bab ilmu meskipun telah mengulanginya beberapa kali.

5. Menghilangkan Keberkahan

Harta yang diperoleh dari cara haram tidak akan membawa ketenangan. Meskipun secara lahir tampak makmur, batin akan terasa gersang dan gelisah karena di dalamnya tidak ada keberkahan. Sebaliknya, harta yang halal dan penuh berkah akan membawa rasa cukup, tenang, dan kebahagiaan, meski jumlahnya sedikit.

Rasulullah bersabda: “Penjual dan pembeli mempunyai hak memilih selama belum berpisah. Jika keduanya jujur dan menjelaskan (keadaan barang), maka diberkahi jual beli mereka. Namun jika menyembunyikan dan berdusta, maka dihapus keberkahan dari jual beli mereka.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Mengonsumsi makanan, minuman, atau harta haram bukan hanya berdampak pada kesehatan jasmani, tetapi juga dapat merusak rohani. Karena itu, umat Islam hendaknya berusaha menjaga diri dari segala bentuk yang haram. Bila merasa hidup tidak tenang, doa tak terkabul, atau ilmu sulit diterima, bisa jadi ada hal yang tidak halal dalam rezeki yang dikonsumsi. Saatnya introspeksi dan segera bertobat kepada Allah agar hidup kembali diberkahi.

Baca Juga

Bali Paling Diburu, InJourney Ungkap Prediksi Hunian Hotel Saat Nataru 2026

Jakarta - PT Hotel Indonesia Natour (HIN) atau InJourney...

Presiden Prabowo Bagikan Becak Listrik untuk Pengayuh Lanjut Usia di Indramayu

Indramayu - Presiden Prabowo Subianto menyalurkan bantuan becak listrik...

Jawa Tengah Kebut Bangun 10 Embung Baru, Rp118 Miliar Digelontorkan

Brebes - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus mempercepat pembangunan...

Terbesar Se-Indonesia, 9.687 PPPK Paruh Waktu Resmi Dilantik Bupati Bogor

Bogor - Bupati Bogor, Rudy Susmanto, secara resmi melantik...

Ibu Adalah CEO Kesehatan Keluarga, Halodoc Ungkap Peran Penting Ini

Jakarta - Peringatan Hari Kesehatan Nasional menjadi momentum bahwa...

Ikuti kami

- Notifikasi berita terupdate

Terkini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini