Jakarta – PT Aletra Mobil Nusantara (Aletra), merek kendaraan listrik lokal, resmi menapaki satu tahun kehadirannya di industri otomotif Indonesia. Dalam kurun waktu tersebut, Aletra telah melewati fase adaptasi pasar, konsolidasi internal, hingga penguatan fondasi operasional sebagai bekal ekspansi jangka menengah dan panjang.
Sepanjang tahun pertamanya, Aletra berfokus memastikan produknya tetap relevan dengan kebutuhan konsumen domestik, memperkuat kesiapan layanan, serta membangun keberlanjutan bisnis agar solusi mobilitas listrik semakin dekat dengan masyarakat Indonesia.
“Berbagai capaian strategis yang diraih sepanjang 2025 menjadi pijakan awal bagi pertumbuhan Aletra ke depan. Penguatan produksi dalam negeri, perluasan jaringan layanan, serta rencana pengembangan produk baru menjadi langkah awal kami untuk bersaing lebih luas di pasar EV nasional,” ujar Chief Executive Officer PT Aletra Mobil Nusantara, Andre Jodjana.
Memasuki tahun pertama operasional, Aletra berhasil mencatat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 44 persen untuk model Aletra L8 EV. Pencapaian ini didukung proses lokalisasi produksi yang dilakukan secara bertahap, mulai dari perakitan completely knocked down (CKD) di fasilitas PT Handal Indonesia Motor, Purwakarta, hingga peningkatan penggunaan komponen yang disesuaikan dengan karakter pasar Indonesia.

Sebelum memasuki tahap CKD, Aletra terlebih dahulu melakukan penyesuaian produk agar lebih sesuai dengan kondisi penggunaan di dalam negeri. Sejumlah penyempurnaan dilakukan, mulai dari penyetelan suspensi untuk menghadapi variasi kontur jalan, peningkatan sistem pendinginan kabin yang disesuaikan dengan iklim tropis, hingga optimalisasi komponen non–powertrain guna mendukung peningkatan kandungan lokal secara bertahap.
Penguatan operasional juga tercermin dari ekspansi jaringan layanan. Hingga kini, Aletra telah mengoperasikan enam dealer yang tersebar di Pluit, PIK, Puri, Kemang, Pekanbaru, dan Dewi Sartika. Seluruh jaringan tersebut dikembangkan dengan standar layanan terpadu, sehingga pelanggan dapat memperoleh akses konsultasi, test drive, perawatan berkala, hingga ketersediaan suku cadang secara konsisten. Dukungan layanan turut dilengkapi dengan kehadiran Voltron EV Charging Station di sejumlah titik dealer untuk memastikan akses pengisian daya.
Dari sisi manufaktur, stabilitas produksi mulai terlihat pada semester kedua 2025. Aletra memproduksi sekitar 200 unit pada periode Agustus hingga Oktober, kemudian bertambah 103 unit pada November hingga Desember. Dari total produksi tersebut, sebanyak 147 unit telah diserahkan kepada konsumen di berbagai daerah. Capaian ini menunjukkan kesiapan rantai pasok dan distribusi Aletra di tahun pertamanya.
Sebagai bagian dari integrasi ke dalam ekosistem industri otomotif nasional, Aletra juga akan segera bergabung sebagai anggota Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO). Keanggotaan ini memungkinkan Aletra mengikuti mekanisme pelaporan penjualan resmi secara berkala, sekaligus mencerminkan kesiapan perusahaan untuk berkompetisi secara setara dengan pelaku industri otomotif lainnya.

Menatap 2026, Aletra menyiapkan penguatan kapabilitas riset dan rekayasa melalui pembangunan Aletra Head Office & R&D Center yang ditargetkan mulai beroperasi pada pertengahan tahun. Fasilitas tersebut akan menjadi pusat inovasi untuk peningkatan kualitas produk sekaligus pengembangan teknologi yang lebih relevan dengan kebutuhan konsumen Indonesia.
“Fondasi yang dibangun sepanjang tahun pertama menjadi awal perjalanan Aletra di Indonesia. Memasuki 2026, kami semakin siap untuk tumbuh lebih cepat dan berkontribusi lebih besar bagi perkembangan industri kendaraan listrik nasional,” tutup Andre.

