Jakarta – Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) berupaya mengatasi fenomena rombongan jarang beli (Rojali) dan rombongan hanya nanya (Rohana) dengan menggelar rangkaian acara menarik di berbagai pusat perbelanjaan.
Ketua Umum Hippindo, Budihardjo Iduansjah, menilai kebiasaan Rojali muncul karena minimnya kegiatan yang dapat memancing minat pengunjung untuk bertransaksi.
“Kita ingin melawan Rojali. Kenapa bisa terjadi? Karena tidak ada event atau hal yang benar-benar menarik. Kalau ada sesuatu yang menarik, orang pasti akan datang, terutama ke Jakarta,” ujarnya saat soft launching Jakarta International Investment, Trade, Tourism & SMEs Expo (Jitex) 2025 di Balai Kota Jakarta, Selasa (12/8).
Sebagai langkah antisipasi, Hippindo menyiapkan berbagai kegiatan yang berfokus pada transaksi business-to-business (B2B) guna meningkatkan interaksi antara pelaku usaha dan pengunjung.
“Sektor ritel membutuhkan tamu yang hadir baik sebagai pengunjung pameran maupun peserta (exhibitor),” imbuh Budi dikutip dari laman berita satu.
Ia juga menyoroti peluang kerja sama internasional melalui kemitraan sister city Jakarta dengan 22 kota dari berbagai negara. Menurutnya, kolaborasi ini dapat menarik investor mancanegara untuk terlibat dalam sesi business matching sekaligus berbelanja di pusat perbelanjaan Jakarta.
“Dalam investasi, banyak dilakukan business matching. Harapannya, setelah expo selesai, peserta akan berkunjung ke pusat belanja. Ini yang kami sebut ‘Robina’, rombongan belanja di Indonesia saja,” kata Budi.
Sebagai informasi, Jitex 2025 akan berlangsung di Jakarta International Convention Center pada 17–21 September 2025. Ajang ini menjadi bagian dari rangkaian perayaan 500 tahun Jakarta, hasil kerja sama strategis antara Pemerintah Provinsi Jakarta, Asian Trade, Tourism and Economics Council (Attec), serta Hippindo.