Aktor Reza Rahardian sebagai Minke dan aktris Happy Salma sebagai Nyai Ontosoroh saat pementasan teater bertajuk "Bunga Penutup Abad" produksi Titimangsa bersama Bakti Budaya Djarum Foundation di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Kamis (28/8/2025) malam. (katafoto/Fery Pradolo)
Aktor Reza Rahardian sebagai Minke saat pementasan teater bertajuk "Bunga Penutup Abad" produksi Titimangsa bersama Bakti Budaya Djarum Foundation di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Kamis (28/8/2025) malam. (katafoto/Fery Pradolo)
Aktor Reza Rahardian sebagai Minke dan aktris Chelsea Islan sebagai Anneliese saat pementasan teater bertajuk "Bunga Penutup Abad" produksi Titimangsa bersama Bakti Budaya Djarum Foundation di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Kamis (28/8/2025) malam. (katafoto/Fery Pradolo)
Aktor Reza Rahardian sebagai Minke, aktris Happy Salma sebagai Nyai Ontosoroh dan Chelsea Islan sebagai Anneliese saat pementasan teater bertajuk "Bunga Penutup Abad" produksi Titimangsa bersama Bakti Budaya Djarum Foundation di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Kamis (28/8/2025) malam. (katafoto/Fery Pradolo)
Aktor Reza Rahardian sebagai Minke dan Andrew Trigg sebagai Jean Marais saat pementasan teater bertajuk "Bunga Penutup Abad" produksi Titimangsa bersama Bakti Budaya Djarum Foundation di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Kamis (28/8/2025) malam. (katafoto/Fery Pradolo)
Aktor Reza Rahardian sebagai Minke dan Andrew Trigg sebagai Jean Marais saat pementasan teater bertajuk "Bunga Penutup Abad" produksi Titimangsa bersama Bakti Budaya Djarum Foundation di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Kamis (28/8/2025) malam. (katafoto/Fery Pradolo)
Aktor Reza Rahardian sebagai Minke dan aktris Chelsea Islan sebagai Anneliese saat pementasan teater bertajuk "Bunga Penutup Abad" produksi Titimangsa bersama Bakti Budaya Djarum Foundation di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Kamis (28/8/2025) malam. (katafoto/Fery Pradolo)
Aktor Reza Rahardian sebagai Minke dan aktris Chelsea Islan sebagai Anneliese saat pementasan teater bertajuk "Bunga Penutup Abad" produksi Titimangsa bersama Bakti Budaya Djarum Foundation di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Kamis (28/8/2025) malam. (katafoto/Fery Pradolo)
Aktris Happy Salma sebagai Nyai Ontosoroh dan Chelsea Islan sebagai Anneliese saat pementasan teater bertajuk "Bunga Penutup Abad" produksi Titimangsa bersama Bakti Budaya Djarum Foundation di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Kamis (28/8/2025) malam. (katafoto/Fery Pradolo)
Aktris Happy Salma sebagai Nyai Ontosoroh dan Chelsea Islan sebagai Anneliese saat pementasan teater bertajuk "Bunga Penutup Abad" produksi Titimangsa bersama Bakti Budaya Djarum Foundation di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Kamis (28/8/2025) malam. (katafoto/Fery Pradolo)
Para pencinta sastra dan teater Indonesia kembali mendapat suguhan istimewa. Drama besar Bunga Penutup Abad akan kembali dipentaskan pada 29–31 Agustus 2025 di Ciputra Artpreneur, Jakarta. Pementasan ini digelar oleh Titimangsa Production bersama Bakti Budaya Djarum Foundation, setelah sebelumnya sukses dipentaskan pada 2016, 2017, dan 2018.
Kembalinya drama ini bukan sekadar nostalgia, melainkan juga menjadi perayaan 100 tahun kelahiran sastrawan legendaris Pramoedya Ananta Toer. Produser Bunga Penutup Abad, Happy Salma, menyampaikan bahwa kisah-kisah karya Pramoedya selalu meninggalkan kesan mendalam, terutama perjalanan tokoh Nyai Ontosoroh, Minke, dan Annelies.
Pementasan ke-88 Titimangsa Production ini diadaptasi dari dua karya pertama Tetralogi Buru: Bumi Manusia dan Anak Semua Bangsa. Kisahnya berfokus pada kehidupan Nyai Ontosoroh dan Minke setelah kepergian Annelies ke Belanda.
Melalui surat-surat Panji Darman, keduanya mengikuti kabar perjalanan Annelies hingga berita duka tentang kematiannya di negeri asing. Momen itu kemudian diabadikan Minke dalam sebuah lukisan berjudul Bunga Penutup Abad.
Drama ini juga memperlihatkan kembali kepedihan masa lalu Nyai Ontosoroh. Rasa cemas membuatnya meminta Panji Darman (diperankan Robert Jan Dapperste) mendampingi Annelies dalam perjalanan laut menuju Eropa. Kehidupan Annelies yang jauh dari tanah air hanya bisa mereka ketahui lewat surat-surat Panji Darman, yang dibacakan Minke untuk Nyai Ontosoroh. Surat-surat tersebut membuka kembali memori pertemuan pertama, perjuangan hukum melawan ketidakadilan, hingga keputusan pengadilan kolonial Hindia Belanda yang memaksa Annelies berangkat ke Eropa.