Tiongkok – BYD resmi menyelesaikan pembangunan armada kapal pengangkut mobil raksasanya yang kini berjumlah delapan unit, dengan total kapasitas angkut mencapai lebih dari 1 juta kendaraan per tahun. Kapal terbaru, BYD Jinan, mulai beroperasi pada pekan lalu, sebagaimana diumumkan perusahaan melalui akun WeChat resminya.
Produsen kendaraan listrik asal Shenzhen itu menuntaskan proyek besar ini dalam waktu kurang dari dua tahun. Kapal pertama mereka, BYD Explorer No. 1, telah dikirim pada Januari 2024. Seluruh kapal tersebut merupakan tipe RoRo (Roll-on/Roll-off), yang dirancang khusus untuk mengangkut kendaraan beroda tanpa perlu kontainer karena mobil dapat naik dan turun secara mandiri. Kapasitas tiap kapal bervariasi antara 7.200 hingga 9.000 unit, tergantung jenisnya.
Adapun delapan kapal dalam armada BYD meliputi: BYD Explorer No. 1, BYD Hefei, BYD Changzhou, BYD Shenzhen, BYD Xi’an, BYD Changsha, BYD Zhengzhou dan BYD Jinan
Dilansir dari laman carnewschina, tujuh kapal pertama kini telah aktif mendistribusikan mobil BYD ke berbagai negara. Misalnya, BYD Hefei sedang menurunkan muatan di Eropa sebelum kembali ke Tiongkok, sedangkan BYD Xi’an dijadwalkan tiba di Barcelona pada akhir pekan ini. Kapal BYD Shenzhen dan BYD Changsha juga tengah berlayar dari Tiongkok menuju Eropa.

Menariknya, BYD kini tak hanya mengekspor kendaraan dari Tiongkok. Kapal BYD Zhengzhou, yang memiliki kapasitas sekitar 7.000 unit, baru-baru ini mengangkut mobil setir kanan produksi pabrik Thailand menuju Inggris, dan kini sedang dalam perjalanan ke Belgia. Ini menjadi pengiriman pertama mobil BYD dari fasilitas produksinya di Thailand.
Keuntungan besar bagi BYD, mobil asal Thailand tidak terkena tarif tambahan Uni Eropa seperti halnya mobil buatan Tiongkok. Sebagai catatan, setelah hasil penyelidikan anti-subsidi Uni Eropa diumumkan pada Oktober lalu, BYD dikenai tarif tambahan sebesar 17% di atas tarif dasar 10%.
Tak hanya memperluas armada laut, BYD juga memperluas jejaring produksinya secara global. Pada 1 Juli lalu, BYD resmi memulai produksi di pabrik Brasil dengan model hatchback Seagull sebagai unit pertama yang keluar dari lini perakitan. Selain itu, pabrik mobil pertamanya di Eropa, yang berlokasi di Szeged, Hungaria, masih dalam tahap persiapan dengan produksi massal ditargetkan mulai 2026.
Proyek serupa juga tengah berjalan di Pakistan (operasional 2026) dan Uzbekistan (mulai produksi Juni 2024). Seluruh fasilitas tersebut beroperasi dengan sistem knock-down kit (KD), yakni perakitan lokal dari komponen yang dikirim dari Tiongkok, dengan target peningkatan tingkat lokalisasi dalam jangka panjang.
Perluasan ekspor menjadi penyelamat BYD di tengah perlambatan pasar domestik. Pada Agustus 2025, penjualan luar negeri BYD melonjak 157% menjadi 80.813 unit secara tahunan (YoY), sementara penjualan dalam negeri turun 22% menjadi 284.005 unit. BYD menargetkan 20% penjualan globalnya berasal dari pasar internasional pada 2025, dengan target 1 juta kendaraan di luar Tiongkok. Hingga September 2025, BYD telah mencatat penjualan ekspor sebanyak 697.072 unit di seluruh dunia.