Jakarta – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta merilis platform digital e-Bank Sampah Jakarta melalui situs banksampah.jakarta.go.id. Inisiatif ini bertujuan untuk mempermudah pengelolaan bank sampah sekaligus mendorong warga menjadi nasabah bank sampah guna mendukung pengurangan sampah di ibu kota.
Platform ini juga mendukung kebijakan pembebasan retribusi kebersihan bagi warga yang aktif memilah sampah dan bertransaksi melalui bank sampah.
Kepala DLH DKI Jakarta, Asep Kuswanto, mengatakan bahwa e-Bank Sampah Jakarta dirancang untuk mengintegrasikan seluruh bank sampah di wilayah Jakarta. Dengan sistem ini, pengelolaan, pelaporan, hingga informasi terkait lokasi dan harga sampah dapat dilakukan lebih efisien.
“Platform ini memungkinkan warga yang ingin mendapatkan pembebasan retribusi kebersihan untuk mendaftar sebagai nasabah bank sampah. Kami mengajak seluruh warga memanfaatkan layanan ini agar dapat memilih bank sampah terdekat dari tempat tinggal mereka,” ujar Asep dikutip dari laman beritajakarta, Jumat (13/12).

Asep menjelaskan bahwa pendaftaran sebagai nasabah bank sampah merupakan syarat utama untuk memperoleh pembebasan retribusi kebersihan. Salah satu aturan teknisnya adalah minimal satu anggota rumah tangga dalam ID Rumah Tinggal harus menjadi nasabah aktif bank sampah. Jika terpenuhi, seluruh rumah tangga tersebut dibebaskan dari pembayaran retribusi kebersihan.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan pembentukan 3.020 unit bank sampah baru, reaktivasi 1.980 unit yang tidak aktif, dan optimalisasi 1.431 unit yang sudah berjalan. Program ini selaras dengan arahan Kementerian Lingkungan Hidup yang menekankan pentingnya pengelolaan sampah berbasis masyarakat melalui penguatan peran bank sampah.
Platform ini juga memberi DLH kemampuan untuk memantau dan mengendalikan operasional bank sampah di Jakarta. Dengan integrasi data, evaluasi keberhasilan dalam mengurangi timbulan sampah dapat dilakukan secara lebih akurat.
Asep menekankan bahwa memilah sampah dan menjadi nasabah bank sampah tidak hanya mengurangi jumlah sampah, tetapi juga menciptakan nilai ekonomi. Selain itu, warga dapat mengakses informasi terkini terkait lokasi bank sampah, harga sampah, dan layanan yang tersedia melalui platform ini.
“Bank sampah adalah pilar penting dalam pengelolaan sampah di Jakarta. Dengan e-Bank Sampah Jakarta, kami optimis target pengurangan sampah kota dapat tercapai secara efektif,” tutup Asep.
Peluncuran e-Bank Sampah Jakarta diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih aktif dalam pengelolaan sampah, sehingga Jakarta menjadi kota yang lebih bersih, ramah lingkungan, dan bebas sampah.