33.2 C
Jakarta
Jumat, Juli 4, 2025
BerandaKATA EKBISCSR dan ESGMenuju Indonesia Bebas Sampah Plastik 2030, ASDP dan Plastic Pay Berhasil Kumpulkan...

Menuju Indonesia Bebas Sampah Plastik 2030, ASDP dan Plastic Pay Berhasil Kumpulkan 1,72 Ton Sampah

Jakarta – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) bersama Plastic Pay berhasil mengumpulkan 1,72 ton sampah plastik sepanjang tahun 2023-2024 melalui program Reverse Vending Machine (RVM). Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, mengatakan bahwa ASDP memiliki komitmen kuat dalam pengelolaan sampah plastik dan pelestarian lingkungan.

“Program RVM ini adalah salah satu langkah nyata kami untuk menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi lingkungan,” ungkap Shelvy.

Selama periode tersebut, ASDP berhasil mengumpulkan setara dengan 92.334 botol plastik berkat partisipasi aktif dari 571 masyarakat. Pencapaian ini juga berkontribusi dalam menyelamatkan ruang lingkungan seluas 1.458 meter persegi serta mengurangi emisi karbon hingga 9.000 kilogram.

Mesin RVM ditempatkan di berbagai lokasi strategis seperti Kantor Pusat ASDP, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian BUMN. Ke depannya, ASDP berencana memperluas penempatan mesin ini ke pelabuhan-pelabuhan dan area operasional lainnya.

Menuju Indonesia Bebas Sampah Plastik 2030, ASDP dan Plastic Pay Berhasil Kumpulkan 1,72 Ton Sampah
Reverse Vending Machine (RVM), kolaborasi PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) bersama Plastic Pay yang ditempatkan di lokasi strategis. (katafoto/HO/ASDP)

Selain teknologi RVM, ASDP juga mengajak karyawan untuk menerapkan gaya hidup ramah lingkungan, seperti membawa botol minum sendiri, menggunakan tas belanja daur ulang, serta memilah sampah di tempat kerja dan rumah.

“Kami percaya perubahan dimulai dari diri sendiri, dan karyawan kami adalah agen perubahan yang akan membawa dampak besar bagi lingkungan,”imbuh Shelvy dikutip dalam keterangan tertulis.

Menurut data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), hingga Juli 2024, Indonesia menghasilkan 31,9 juta ton sampah, dengan 11,3 juta ton di antaranya belum terkelola. Sampah plastik menjadi salah satu penyumbang terbesar, sebagaimana laporan Badan Riset Urusan Sungai Nusantara (BRUIN) pada 2023 yang menemukan lebih dari 25.000 sampah plastik di sungai-sungai utama di Indonesia.

“Kami ingin menjadi bagian dari solusi. Program ini tidak hanya tentang teknologi, tetapi juga mengubah pola pikir dan kebiasaan masyarakat dalam mengelola sampah,” tutup Shelvy.

Baca Juga

Manulife Gandeng Bank DBS Tawarkan Solusi Warisan untuk Generasi Mendatang

Jakarta - PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia)...

ODOL Tak Lagi Hanya Soal Sanksi, Kemenhub Ajak Sopir Susun Regulasi

Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegaskan komitmennya untuk menuntaskan...

Distribusi LPG 3 Kg Diperketat, ESDM Ungkap 30 Kasus Sepanjang Semester Pertama

Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)...

LPSK Apresiasi Kolaborasi Polri dalam Perlindungan Saksi dan Korban Tindak Pidana

Jakarta - Sepanjang tahun 2024, Kepolisian Republik Indonesia (Polri)...

X Fold5: Ponsel Lipat Pertama Vivo yang Terhubung dengan Mobil Listrik dan iCloud Apple

Vivo memperkenalkan perangkat terbarunya, X Fold5. Smartphone lipat ini...

Ikuti kami

- Notifikasi berita terupdate

Terkini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini