Jakarta – Bank DBS Indonesia, melalui dukungan DBS Foundation, mengalokasikan dana sebesar SGD 9 juta (lebih dari Rp100 miliar) untuk periode tiga tahun mendatang. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat rentan di Indonesia, termasuk perempuan, petani kecil, kaum muda, dan penyandang disabilitas. Langkah ini adalah bagian dari komitmen DBS Group yang pada tahun 2023 mengumumkan alokasi dana sebesar SGD 1 miliar selama 10 tahun untuk mendukung komunitas rentan di berbagai negara.
Kerja sama strategis ini diresmikan dengan kehadiran Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia Lim Chu Chong, Head of Group Strategic Marketing & Communications Mona Monika, Women’s Rights and Inclusion Director dari The Asia Foundation Renata Arianingtyas, Executive Director Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial Tunggal Pawestri, serta Director of Government Affair Dicoding Indonesia Mutiara Arumsari.
“Di Bank DBS, kami memiliki aspirasi untuk menjadi ‘Best Bank for a Better World’. Ini mencerminkan komitmen kami tidak hanya kepada nasabah, tetapi juga dalam memberikan dampak positif bagi lingkungan, bisnis, dan komunitas di mana kami beroperasi. Melalui pilar keberlanjutan kami, Impact Beyond Banking, kami bangga mengumumkan kerja sama dengan tiga mitra strategis untuk menciptakan perubahan yang bermakna bagi masa depan generasi Indonesia,” ujar Lim Chu Chong.
Tiga Program Strategis untuk Masyarakat Rentan
Pada tahun 2025, Bank DBS Indonesia meluncurkan tiga program kerja sama strategis yang dirancang khusus untuk mengatasi tantangan yang dihadapi masyarakat rentan:
- Program SHE CAN
Kerja sama dengan The Asia Foundation selama tiga tahun (2024–2027) bertujuan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, serta kepemimpinan dan kewirausahaan untuk 80.000 perempuan di Kalimantan Barat. - Program FEAST
Program Flores Empowerment for Agricultural Sustainability and Transformation ini, bekerja sama dengan Yayasan Humanis dan Inovasi Sosial (2025–2028), bertujuan meningkatkan kapasitas petani kecil dalam mengadopsi pertanian berkelanjutan. Program ini juga fokus pada peran perempuan dalam diversifikasi pangan dan ketahanan pangan keluarga, dengan target 28.000 petani kecil (50% perempuan) dan keluarga mereka. - Program Coding Camp
Bersama Dicoding, program ini dirancang untuk meningkatkan literasi digital melalui pelatihan coding gratis serta pengembangan soft skill. Selama dua tahun (2024–2026), program ini menargetkan 130.000 pelajar SMK, mahasiswa, termasuk penyandang disabilitas, di seluruh Indonesia.
Head of Group Strategic Marketing & Communications PT Bank DBS Indonesia, Mona Monika menjelaskan bahwa program-program ini didasarkan pada dua fokus utama: memenuhi kebutuhan dasar (essential needs) dan mendorong inklusi (fostering inclusion).
“Kami percaya bahwa dengan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat rentan dan membuka akses inklusif, kita bisa membangun fondasi perubahan positif yang berdampak jangka panjang. Ketiga program ini dirancang untuk memberikan manfaat langsung kepada 238.000 individu,” ujarnya.
Kerja sama ini mengusung filosofi From a Spark Within to Impact Beyond yang diinisiasi DBS Foundation. Filosofi ini berfokus pada bagaimana aksi kecil yang konsisten dapat menciptakan dampak berkelanjutan lintas generasi.
“Selain memberikan bantuan langsung, kami ingin membekali masyarakat rentan dengan pengetahuan, keterampilan, dan peluang untuk membangun masa depan yang lebih baik,” tambah Mona Monika.