Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu yang akrab dipanggil Mbak Ita memenuhi panggilan penyidik untuk menjalani pemeriksaan terkait pengalokasian Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2023 di gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (01/8/2024). (katafoto/Ali)
Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu yang akrab dipanggil Mbak Ita memenuhi panggilan penyidik untuk menjalani pemeriksaan terkait pengalokasian Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2023 di gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (01/8/2024). (katafoto/Ali)
Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu yang akrab dipanggil Mbak Ita memenuhi panggilan penyidik untuk menjalani pemeriksaan terkait pengalokasian Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2023 di gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (01/8/2024). (katafoto/Ali)
Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu yang akrab dipanggil Mbak Ita memenuhi panggilan penyidik untuk menjalani pemeriksaan terkait pengalokasian Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2023 di gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Kamis (01/8/2024). (katafoto/Ali)
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu (HGR) atau Mbak Ita datang memenuhi panggilan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Wali Kota Semarang datang mengenakan pakaian warna hitam didampingi suami Alwin Basri.
Seperti diketahui, KPK tengah mendalami keterlibatan Hevearita Gunaryanti dalam kasus dugaan korupsi di Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang. Tak hanya Hevearita, suaminya Alwin Basri, Ketua Gapensi Martono, dan pihak swasta Rahmat U Djangkar juga telah diperiksa oleh KPK terkait kasus tersebut.
Jurubicara KPK, Tessa Mahardika Sugiarto mengatakan, tim penyidik masih membutuhkan keterangan Mbak Ita dan suaminya, Alwin Basri dalam kapasitasnya sebagai saksi maupun tersangka dalam perkara ini. Karena ada beberapa alat bukti yang sudah disita tetapi belum semua ditanyakan kepada yang bersangkutan.