Jakarta – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mencopot tiga anak buahnya yang terbukti melanggar hukum. Ketiganya menerima fee atau pemulus proyek pengadaan dari beberapa pengusaha hingga mencapai Rp 10 miliar.
“Saya langsung copot, bahkan dalam waktu dekat bisa saya pecat,” ungkap Mentan di Jakarta, Kamis (17/10)
Mentan menjelaskan bahwa pencopotan dilakukan dengan cepat, hanya dalam hitungan menit. Langkah ini diambil untuk memperkuat komitmen kementerian dalam menjaga integritas, terutama dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
“Tadi malam kami mendapat laporan, hari ini kami panggil, dan dalam waktu 5 menit saya copot. Kenapa? Karena ketiga orang ini sudah menerima uang sekitar 10 miliar dan sekarang sedang dalam proses penegakan hukum,” ujarnya dikutip dari keterangan tertulis infopublik.
Mentan menegaskan bahwa korupsi atau pemerasan di lingkungan Kementerian Pertanian harus diberantas tanpa kompromi, terutama jika merugikan kepentingan petani.
“Tidak ada kompromi bagi yang melakukan korupsi di Kementan selama saya masih di sini, seperti yang sudah kami lakukan selama 5 tahun terakhir untuk menjaga lembaga ini dari pelanggaran,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa persekongkolan korupsi di Kementan tidak akan ditoleransi dan akan diproses sampai ke akarnya. “Jangankan eselon 3 dan 2, eselon 1 yang bermasalah pun akan dicopot bahkan dipecat,” ujar Mentan dengan tegas.
“Target saya adalah petani sejahtera, maka yang seperti ini harus saya tindak. Ada yang bilang kami pencitraan, tetapi mereka yang bermasalah. Jadi untuk sementara baru tiga orang yang terbukti bersekongkol. Kami akan terus mengejar yang melakukan hal-hal semacam ini,” tutupnya.