Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencatatkan kinerja positif berhasil mencapai laba bersih sebesar Rp45,36 triliun secara konsolidasi hingga akhir Triwulan III 2024 dengan fokus memperkuat fundamental kinerja. Direktur Utama BRI, Sunarso, dalam keterangan tertulis pada Jumat (1/11)
“Capaian ini terwujud berkat fokus BRI dalam memperkuat fundamental kinerja serta strategi respons yang tepat terhadap dinamika pasar,” ungkap Sunarso.
BRI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp1.353,36 triliun hingga akhir September 2024, tumbuh 8,21 persen (yoy). Dari total kredit tersebut, 81,70% atau sekitar Rp1.105,70 triliun disalurkan kepada segmen UMKM. Penyaluran kredit yang positif ini juga meningkatkan aset BRI sebesar 5,94% yoy menjadi Rp1.961,92 triliun. BRI memprioritaskan dukungan pada segmen UMKM untuk memperkuat ekonomi kerakyatan.
“BRI hadir untuk memperkuat UMKM sebagai pilar penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Melalui pemberdayaan UMKM, BRI mengambil peran dalam membangun ekonomi yang inklusif dan berkeadilan,” imbuh Sunarso.
Kredit BRI yang terus tumbuh memungkinkan pengelolaan kualitas aset yang baik. Rasio Non-Performing Loan (NPL) BRI membaik menjadi 2,90% pada Triwulan III 2024, turun dari 3,07% pada periode yang sama tahun sebelumnya. Selain itu, rasio Loan at Risk (LAR) juga menurun dari 13,80% pada akhir Triwulan III 2023 menjadi 11,66% pada akhir Triwulan III 2024.
BRI berhasil menurunkan rasio NPL dan LAR ini melalui strategi pengelolaan risiko yang disiplin di semua lini bisnis. BRI aktif memantau kualitas kredit dengan menggunakan Early Warning System untuk mendeteksi potensi masalah kredit lebih awal. BRI juga memperkuat tim recovery untuk mengelola kredit bermasalah dengan lebih cepat dan efisien.
Selain memperbaiki kualitas kredit, BRI menjaga pencadangan yang memadai dengan NPL Coverage sebesar 215,44%. “BRI menerapkan langkah-langkah mitigasi risiko seperti selective growth, pemantauan kredit proaktif, penguatan pencadangan, serta penyelesaian kredit bermasalah dengan pendekatan kolaboratif bersama nasabah,” tambah Sunarso.
Di sisi liabilities, BRI berhasil menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp1.362,42 triliun atau tumbuh 5,59% yoy. Dana murah (CASA) mendominasi DPK BRI dengan porsi 64,17%, meningkat dibandingkan 63,64% pada periode yang sama tahun lalu.
Transformasi digital yang dilakukan BRI menjadi salah satu faktor utama dalam peningkatan dana murah. Melalui super app BRImo, BRI menawarkan solusi perbankan yang terintegrasi dan mudah diakses nasabah kapan saja. Inovasi ini juga mendorong peningkatan jumlah nasabah tabungan, terutama kalangan milenial dan generasi muda yang semakin digital-savvy. Hingga akhir September 2024, BRImo mencatatkan 37,14 juta pengguna dengan volume transaksi mencapai Rp4.034 triliun, tumbuh 35,20% yoy.
Dengan mengembangkan layanan hybrid bank, BRI memperluas jangkauan perbankan ke segmen-segmen masyarakat yang sebelumnya tidak terlayani secara optimal, termasuk masyarakat di daerah terpencil melalui AgenBRILink. Hal ini sejalan dengan misi BRI untuk mendukung inklusi keuangan nasional dan memperkuat ekonomi kerakyatan melalui konsep sharing economy.
Hingga akhir September 2024, BRI memiliki lebih dari 1,02 juta AgenBRILink yang tersebar di 62.227 desa di seluruh Indonesia. Agen-agen tersebut mencatatkan transaksi sebesar Rp1.170 triliun dari 859 juta transaksi finansial sepanjang Januari hingga September 2024.
Kinerja positif BRI hingga Triwulan III 2024 juga didukung oleh likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat, dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) berada di level 89,18% dan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 26,76%. Kedepan, BRI akan terus mengelola likuiditas secara prudent untuk memastikan kesiapan menghadapi tantangan ekonomi global maupun domestik. Dengan likuiditas yang memadai dan permodalan yang kuat, BRI memiliki ruang yang cukup untuk tumbuh lebih baik.
Sunarso optimis menutup tahun 2024 dengan capaian positif. “BRI optimis menutup tahun 2024 ini dengan kinerja positif, dengan fokus memperkuat fundamental kinerja dan membentuk ketangguhan sehingga BRI selalu siap menghadapi berbagai tantangan, baik global maupun domestik,” imbuhnya