Jakarta – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berupaya menyediakan hunian layak bagi warganya salah satunya dengan rumah susun (rusun) yang telah dibangun dan akan diprioritaskan bagi mereka yang tinggal di kawasan tidak layak huni.
Hal ini disampaikan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi saat meninjau hunian warga di kolong Jembatan Pakin, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Rabu (6/11).
“Setelah berbincang dengan warga yang tinggal di bawah jembatan, mereka sangat ingin memiliki hunian yang lebih layak, aman dari hujan dan banjir. Tinggal di kolong jembatan membuat mereka rentan terhadap berbagai penyakit,” ujar Pj. Gubernur Teguh dikutip dari keterangan tertulis.

Turut mendampingi kunjungan tersebut antara lain Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Affan Adriansyah, Asisten Pemerintahan Sigit Wijatmoko, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kelik Indriyanto, Kepala Dinas Sumber Daya Air Ika Agustin Ningrum, serta Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim.
Dalam kunjungannya, Pj. Gubernur Teguh juga menyambangi Rusun Petak Habitat Ancol di Jalan Tongkol 10 yang lokasnya tidak jauh dari kolong jembatan. Saat ini, dua dari sembilan tower yang direncanakan di rusun tersebut sudah berdiri dan siap digunakan.
Teguh menginstruksikan Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara untuk mendata warga yang tinggal di tempat-tempat tidak layak, seperti di kolong tol dan jembatan. Mereka akan menjadi prioritas utama untuk menempati rusun yang lokasinya tidak jauh dari tempat tinggal mereka semula.
“Saya juga meminta agar dilakukan pengecekan kapasitas rusun, apakah cukup untuk menampung warga dari kolong tol atau jembatan,” imbuhnya.
Salah seorang warga di kolong Jembatan Pakin, Sumawiti, menyambut baik perhatian pemerintah. “Senang karena beliau perhatian sama kita, jarang ada yang peduli. Mudah-mudahan ada solusi terbaik untuk kami di sini. Kalau dipindahkan, semoga lokasinya tidak jauh, karena anak-anak sekolah dan suami bekerja di sini,” ujarnya