Jakarta – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menegaskan bahwa hasil Pilkada DKI Jakarta 2024 tetap sah meski tingkat partisipasi pemilih hanya mencapai sekitar 57 persen, dengan 42,48 persen warga tidak menggunakan hak pilihnya.
“Ya, tetap saja itu valid,” ujar Bima singkat. dikutip dari keterangan tertulis usai saat Rapat Kerja Komite I DPD RI dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/12)
Meski hasil Pilkada tetap diakui, Bima menyoroti pentingnya partisipasi politik yang tinggi untuk memperkuat legitimasi demokrasi. “Tingginya partisipasi politik akan memberikan legitimasi demokrasi yang lebih kuat,” imbuhnya.
Bima juga menekankan bahwa legitimasi pemerintahan kepala daerah yang terpilih kini akan diuji melalui kinerja mereka.
“Publik menunggu kepala daerah terpilih untuk membuktikan legitimasi itu lewat kinerja mereka, dan pemerintah akan mengawasinya bersama-sama,” tambahnya.
Menurut Bima, ada banyak contoh kepala daerah yang meskipun terpilih dengan raihan suara tipis, mampu menunjukkan kinerja yang baik. “Babak pemilihan ini sudah selesai, meski tingkat partisipasi politik di beberapa wilayah masih rendah,” ucapnya.
Bima Arya juga memaparkan sejumlah faktor yang menyebabkan angka golput cukup tinggi pada Pilkada 2024.
“Faktor penyebabnya bisa beragam, seperti masalah administratif, ideologis, teknis penyelenggaraan, atau jadwal yang berdekatan antara pileg, pilpres, dan pilkada,” jelasnya.
Bima Arya menambahkan bahwa kejenuhan masyarakat terhadap proses pemilu hingga kondisi cuaca ekstrem turut memengaruhi tingkat partisipasi pemilih. Selain itu, ketersediaan tempat pemungutan suara (TPS) yang terbatas dan jaraknya yang jauh dari pemilih juga menjadi kendala.
“Mungkin ada faktor kejenuhan, cuaca buruk, atau bencana alam. Misalnya, di beberapa daerah, ini memang musim bencana yang mengurangi partisipasi pemilih,” ujarnya.
Pada Pilkada DKI Jakarta 2024, jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya tercatat sebanyak 4.724.393 orang dari daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 8.214.007 orang. Dengan demikian, sebanyak 3.489.614 orang atau 42,48 persen tidak hadir untuk memberikan suara pada hari pemungutan suara.
“Kami akan mengevaluasi penyelenggaraan Pilkada ini agar partisipasi masyarakat bisa meningkat di masa mendatang,” tutup Bima Arya.