29 C
Jakarta
Rabu, Juni 4, 2025
BerandaKATA BERITAGAYA HIDUP & KESEHATANMengapa Teknologi AI Tidak Bisa Menggantikan Peran Dokter?

Mengapa Teknologi AI Tidak Bisa Menggantikan Peran Dokter?

Jakarta – Tren pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence (AI), seperti Chat GPT dan chatbot AI lainnya, semakin meluas, terutama untuk mendapatkan informasi kesehatan. Kemudahan akses yang ditawarkan AI memungkinkan masyarakat mendapatkan jawaban cepat atas pertanyaan-pertanyaan umum seputar kesehatan, sehingga memudahkan mereka memperoleh wawasan awal terkait gejala atau kondisi kesehatan tertentu.

Teknologi AI dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kesehatan. Dengan memperoleh informasi awal mengenai potensi kondisi medis, masyarakat terdorong untuk lebih proaktif dalam mengelola kesehatan pribadi mereka.

Namun, menurut Chief of Technology Transformation Office (CTTO) Kementerian Kesehatan RI, Setiaji, masyarakat harus bijak dalam menggunakan informasi yang disediakan AI.

“Saat menggunakan Chat GPT atau chatbot berbasis AI serupa lainnya untuk kesehatan, penting bagi masyarakat untuk memperlakukan informasi yang dihasilkan sebagai titik awal pencarian dan tidak sebagai dasar untuk tindakan pengobatan atau menganggapnya sebagai sebuah diagnosis medis,” ujar Setiaji dikutip dalam keterangan tertulis kemenkes.

Ia menjelaskan bahwa meskipun AI mampu memberikan jawaban cepat berdasarkan data yang diprogram, informasi tersebut tetap perlu divalidasi oleh tenaga medis profesional. AI tidak mampu menangkap seluruh kompleksitas faktor individu yang memengaruhi kondisi kesehatan seseorang.

Setiaji juga mengingatkan masyarakat agar tidak sepenuhnya bergantung pada AI. Meski jawaban yang diberikan sering terlihat meyakinkan, teknologi ini memiliki keterbatasan dalam memahami situasi klinis secara spesifik.

“Masyarakat juga harus waspada dan kritis terhadap kesalahan atau ketidakcocokan informasi yang disajikan oleh AI. Tidak semua jawaban yang dihasilkan oleh chatbot berbasis AI akurat atau relevan untuk setiap situasi klinis,” imbuhnya.

Teknologi AI bekerja berdasarkan algoritma yang mengolah data secara generalisasi untuk menghasilkan jawaban yang paling mungkin relevan. Namun, dalam dunia klinis, gejala yang serupa dapat mengindikasikan berbagai kondisi yang berbeda.

“Misalnya, batuk dan demam dapat menjadi gejala flu biasa, COVID-19, atau bahkan kondisi serius seperti pneumonia. Tanpa pemeriksaan langsung dan analisis medis yang mendalam, AI tidak mampu memberikan diagnosis yang akurat,” tambah Setiaji.

Setiaji menekankan bahwa saran pengobatan hanya boleh diberikan oleh tenaga medis profesional yang mampu mengevaluasi risiko dan manfaat berdasarkan pemeriksaan menyeluruh. Mengikuti saran dari AI tanpa validasi klinis dapat berisiko bagi kesehatan.

“AI tidak bertanggung jawab atas informasi atau saran yang diberikan. Oleh karena itu, sangat penting untuk berkonsultasi langsung dengan dokter jika mengalami gejala yang memerlukan perhatian medis,” tegasnya.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan, Widyawati, menambahkan bahwa AI hanya berfungsi sebagai pelengkap, bukan pengganti tenaga medis.

“Chat GPT dan chatbot AI lainnya hanya dapat memberikan jawaban berdasarkan pertanyaan yang diajukan, tanpa memahami situasi spesifik pengguna. Oleh karena itu, peran dokter atau tenaga kesehatan tetap tidak tergantikan,” jelas Widyawati.

Ia mengimbau masyarakat untuk tetap mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan terdekat jika mengalami masalah kesehatan yang memerlukan penanganan lebih lanjut.

Baca Juga

Seru! Beli Hewan Kurban di Surabaya Dapat Doorprize Kompor dan Boneka

Surabaya - Menjelang Iduladha, pedagang hewan kurban di kawasan...

BEKUP 2025 Resmi Diluncurkan, Kemenekraf Dorong Pertumbuhan Startup Digital

Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) resmi meluncurkan program...

Teknologi Medis Swedia Jadi Sorotan dalam Kunjungan ke RS Dharmais

Jakarta - Rumah Sakit Kanker Dharmais (RSKD) mendapat kunjungan...

Presiden Prabowo Dianugerahi Grand Croix de la Légion d’Honneur oleh Emmanuel Macron

Magelang - Presiden Prancis, Emmanuel Macron, secara resmi menganugerahkan...

Indonesia dan Prancis Perkuat Hubungan Lewat 21 Dokumen Kesepakatan Strategis

Jakarta - Kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke Indonesia...

Ikuti kami

- Notifikasi berita terupdate

Terkini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini