28.6 C
Jakarta
Senin, Juli 21, 2025
BerandaKATA BERITANASIONALBNPB Imbau Masyarakat Tetap Tenang Hadapi Isu Gempa Megathrust 2025

BNPB Imbau Masyarakat Tetap Tenang Hadapi Isu Gempa Megathrust 2025

Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat untuk tidak terlalu cemas terhadap isu gempa Megathrust yang sering dikabarkan akan terjadi pada tahun 2025. Pernyataan ini disampaikan oleh Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam konferensi pers bertajuk Kaleidoskop Bencana 2024 & Outlook Potensi Bencana 2025, Selasa (7/1)

Menurut Abdul Muhari, informasi terkait bencana besar seperti Megathrust sering kali dibanjiri oleh berita yang kurang berkualitas, sehingga dapat menimbulkan efek sebaliknya terhadap kesiapsiagaan masyarakat.

“Dalam penanggulangan bencana kita mengenal satu pernyataan yaitu, cry wolf effect, yaitu kita berkali-kali menyampaikan sesuatu yang tidak terjadi. Ini kemudian akan menimbulkan sifat abai daripada menciptakan kesiapsiagaan masyarakat,” ujar Abdul Muhari dikutip dari laman berita satu.

BNPB menegaskan bahwa Indonesia telah memiliki regulasi yang mengatur penyampaian peringatan bencana kepada masyarakat. Aturan ini tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 93 Tahun 2019 tentang Sistem Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami.

Perpres ini membagi sistem peringatan dini ke dalam dua komponen utama:

  1. Komponen Struktur: Meliputi sistem monitoring dan teknologi yang digunakan untuk memantau gempa bumi dan potensi tsunami.
  2. Komponen Kultur: Mengacu pada peran masyarakat dan komunitas dalam merespons informasi bencana.

“Bencana adalah urusan bersama, tetapi kita harus melakukan sesuai dengan tugas fungsi kita masing-masing. Ada dua komponen. Komponen Hulu adalah Komponen Struktur, ini adalah komponen monitoring. Di hilirnya ada komponen kultur, yaitu komponen masyarakatnya, komponen komunitasnya,” tambah Abdul Muhari.

Abdul Muhari juga menyoroti dampak negatif dari informasi yang hanya berfokus pada ancaman bencana tanpa panduan jelas. Hal ini, menurutnya, dapat memicu kebingungan dan kepanikan, terutama di tingkat masyarakat bawah.

“Ini akan meningkatkan kebingungan publik dan kepanikan di level komunitas masyarakat bawah,” tutupnya.

BNPB mengajak masyarakat untuk tetap waspada tanpa panik, dengan mengutamakan pola hidup tanggap bencana, seperti mengenali jalur evakuasi, memahami prosedur penyelamatan, serta mengikuti arahan resmi dari pihak berwenang.

Baca Juga

Presiden Trump dan Indonesia Sepakati Perjanjian Dagang Baru


Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akhirnya...

Api Hanguskan 7 Hektare Lahan di Kampar, Diduga Ada Unsur Kesengajaan

Riau - Kebakaran lahan gambut seluas hampir tujuh hektare...

Kemenhub: Belum Terverifikasi, Indonesia Airlines Tak Bisa Terbang

Jakarta - Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara...

Koperasi Sumbang Rp214 T, Pemerintah Ajak Anak Muda Jadi Pelaku Ekonomi Baru

Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM mencatat bahwa hingga...

Kemendikdasmen: Tidak Ada Kurikulum Baru, K13 dan Merdeka Masih Berlaku

Jakarta - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memastikan...

Ikuti kami

- Notifikasi berita terupdate

Terkini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini