Jakarta – Pegadaian secara resmi mendapatkan izin untuk mengelola usaha bulion setelah memperoleh persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Persetujuan tersebut tertuang dalam surat bernomor S-325/PL.02/2024, yang memungkinkan Pegadaian menjalankan berbagai layanan terkait emas, seperti Deposito Emas, Pinjaman Modal Kerja Emas, Jasa Titipan Emas Korporasi, hingga Perdagangan Emas. Langkah ini semakin memperkokoh posisi Pegadaian dalam ekosistem investasi emas di Indonesia.
Dengan infrastruktur yang telah teruji, Pegadaian memiliki fasilitas penyimpanan gadai yang mayoritas berupa emas, serta ruang penyimpanan emas berstandar internasional terbesar di Indonesia.
Investasi emas semakin diminati karena dianggap sebagai aset yang tetap stabil di tengah ketidakpastian ekonomi global. Tidak hanya generasi tua, kini banyak anak muda mulai melirik emas sebagai instrumen investasi yang menguntungkan.
“Tabungan Emas Pegadaian menjadi salah satu produk Pegadaian yang digemari oleh berbagai kalangan. Bagaimana tidak, hanya dalam satu genggaman melalui smartphone, masyarakat bisa memiliki investasi emas. Tidak perlu mahal, Tabungan Emas Pegadaian bisa dimiliki hanya dengan Rp 10 ribu saja,”ujar Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian, Dwi Hadi Atmaka dikutip dalam keterangan tertulis.
Emas menunjukkan tren kenaikan yang menarik dari segi harga. Sebagai contoh, harga emas per gram pada 18 September 2023 tercatat Rp 939.919, sementara pada periode yang sama di tahun 2024 meningkat menjadi Rp 1.012.746 per gram. Dengan demikian, keuntungan investasi emas dalam setahun mencapai 7,75%. Tren ini semakin memperkuat daya tarik emas sebagai investasi yang stabil dan berpotensi menguntungkan.
Sepanjang tahun 2024, harga emas mengalami kenaikan lebih dari 27% atau sekitar US$ 570 per troy ons. Melihat tren ini, banyak pihak memperkirakan harga emas akan terus meningkat di tahun 2025. J.P. Morgan, salah satu perusahaan jasa keuangan terkemuka, memprediksi harga emas masih akan mengalami kenaikan, didorong oleh beberapa faktor, termasuk ekspektasi pemotongan suku bunga oleh berbagai bank sentral, terutama The Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat.
Selain itu, meningkatnya arus investasi ke dana yang diperdagangkan di bursa turut memperkuat proyeksi kenaikan harga emas. Dengan kondisi pasar yang mendukung, prospek investasi emas di tahun 2025 diperkirakan tetap cerah dan menjanjikan keuntungan bagi para investor.