Huawei Cloud resmi bermitra dengan startup AI SiliconFlow untuk menghadirkan model AI DeepSeek ke layanan cloud Ascend miliknya. Kemitraan ini bertujuan untuk membuat teknologi kecerdasan buatan lebih mudah diakses dengan biaya yang lebih terjangkau. Dua model unggulan yang ditawarkan, yakni DeepSeek V3 (model bahasa) dan DeepSeek R1 (model penalaran), diklaim memiliki performa tinggi dengan efisiensi biaya yang lebih baik.
Sebagai bagian dari kerja sama ini, Huawei Cloud menawarkan harga diskon untuk penggunaan model AI DeepSeek melalui SiliconFlow. Harga yang ditawarkan cukup bersaing, dengan DeepSeek V3 dihargai 1 yuan ($0,13) per juta token input dan 2 yuan ($0,26) per juta token output. Sementara itu, DeepSeek R1 dibanderol 4 yuan ($0,53) per juta token input dan 16 yuan ($2,13) per juta token output. Harga yang lebih ekonomis ini diharapkan dapat memperluas aksesibilitas AI bagi lebih banyak pengguna.
Mengutip dari laman gizmochina, langkah Huawei ini mencerminkan strategi Tiongkok dalam memperkuat kemandirian AI, terutama di tengah pembatasan teknologi yang diberlakukan oleh AS terhadap chip kelas atas. Model AI DeepSeek berjalan di atas perangkat keras AI Ascend milik Huawei, sehingga mengurangi ketergantungan pada teknologi asing. Dengan inisiatif ini, ekosistem AI di Tiongkok semakin diperkuat, menjadikannya sebagai pesaing serius dalam industri kecerdasan buatan global.
Tak hanya Huawei, Alibaba Cloud juga turut mengintegrasikan model AI DeepSeek ke dalam platformnya. Model-model ini dapat diakses melalui Galeri Model PAI, memungkinkan pengguna untuk menerapkan AI tanpa harus memiliki keahlian pemrograman. Alibaba Cloud menyediakan versi lengkap serta versi sulingan dari DeepSeek R1, memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam penerapannya.
Popularitas AI DeepSeek kini semakin meningkat, tidak hanya di Tiongkok tetapi juga di AS. Perusahaan besar seperti Microsoft dan Amazon telah mulai mengintegrasikan model AI ini ke dalam layanan mereka. Awalnya, DeepSeek melatih model AI-nya menggunakan GPU Nvidia H100, tetapi kini proses inferensi telah beralih ke chip Ascend 910C milik Huawei. Bahkan, Huawei tengah mengembangkan Ascend 920C yang dikabarkan akan mampu bersaing dengan Blackwell B200 dari Nvidia, sehingga semakin memperkuat kemampuan AI DeepSeek.
Ekspansi pesat dan integrasi DeepSeek dengan berbagai platform cloud utama menunjukkan semakin besarnya pengaruh Tiongkok dalam industri kecerdasan buatan. Dengan kombinasi model AI yang efisien dan perangkat keras yang terus berkembang, DeepSeek berpotensi menjadi pesaing utama dalam persaingan global di bidang AI.