Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) mengonfirmasi bahwa kebakaran yang terjadi pada Sabtu (8/2) malam berasal dari ruang Biro Humas di lantai 1 gedung Kementerian ATR/BPN, Jakarta Selatan. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
“Tidak ada korban jiwa dari peristiwa ini. Terima kasih atas segala bentuk dukungan. Mohon doa agar kami bisa lebih kuat dan terus berkarya lebih baik,” ujar Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antar Lembaga (PHAL) Biro Humas Kementerian ATR/BPN, Risdianto Prabowo Samodro, dikutip dalam laman berita satu di Jakarta, Minggu (9/2)
Dugaan Penyebab Kebakaran
Kebakaran diduga dipicu oleh korsleting listrik pada perangkat AC di ruang Humas lantai dasar. Insiden ini pertama kali diketahui oleh petugas keamanan yang melihat munculnya api. Mereka segera berusaha memadamkan kobaran menggunakan alat pemadam api ringan (APAR). Namun, api dengan cepat membesar dan merambat ke tumpukan arsip kertas di atas meja. Petugas keamanan pun segera menghubungi pemadam kebakaran untuk meminta bantuan.
Risdianto menjelaskan bahwa kebakaran terjadi sekitar pukul 23.00 WIB. Berkat respons cepat dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta, api berhasil dikendalikan sebelum menyebar lebih luas ke area lain.
“Kami mengapresiasi tim Pemadam Kebakaran yang bertindak cepat sehingga kebakaran tidak merambat lebih jauh,” jelasnya.
Informasi mengenai kebakaran di gedung Kementerian ATR/BPN pertama kali diterima oleh Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan pada pukul 23.09 WIB. Tim pemadam segera dikerahkan dan tiba di lokasi untuk mulai proses pemadaman pada pukul 23.18 WIB.
Hingga pukul 23.45 WIB, api berhasil dikendalikan dan dilanjutkan dengan proses pendinginan serta pengeluaran asap dari dalam gedung. Pemadaman dinyatakan selesai pada pukul 00.05 WIB. Luas area yang terdampak kebakaran diperkirakan sekitar 8 x 6 meter persegi.
Dalam operasi pemadaman ini, Gulkarmat mengerahkan 20 unit mobil pemadam kebakaran serta 80 personel. Hingga saat ini, penyelidikan lebih lanjut masih dilakukan untuk memastikan penyebab pasti kebakaran.