Jakarta – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, bersama Wakil Gubernur (Wagub), Rano Karno, secara simbolis menyerahkan kunci hunian kepada calon penghuni Kampung Susun Bayam (KSB) di kawasan Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, pada Kamis (6/3).
Acara penyerahan ini menjadi langkah awal bagi warga eks Kampung Bayam dalam memperoleh tempat tinggal yang lebih layak setelah menanti cukup lama.
“Hari ini salah satu janji saya telah terpenuhi. Dengan penyerahan kunci ini, warga Kampung Bayam akhirnya bisa mendapatkan hunian yang lebih baik. Ini merupakan hasil dari kerja sama kita semua,” ujar Pramono.
Dalam sambutannya, Pramono menegaskan visinya untuk menjadikan Jakarta lebih maju, termasuk melalui pengembangan infrastruktur yang lebih baik. Ia juga menitipkan pesan kepada Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Iwan Takwin, agar mengembangkan konsep pertanian perkotaan (urban farming) di Kampung Susun Bayam dengan sistem yang lebih modern serta dukungan dari BUMD untuk penyaluran hasil panen.
“Urban farming sebenarnya sudah menjadi keahlian warga di sini. Tantangannya adalah bagaimana mengembangkannya dengan pendekatan yang lebih modern. Mereka akan diberikan pelatihan agar pola pikir dan metode pertanian mereka lebih berkembang,” jelas Pramono.
Ia juga menekankan pentingnya memastikan bahwa masyarakat di sekitar Jakarta International Stadium (JIS) tidak tertinggal dalam proses pembangunan kota. Pramono berjanji akan menemui warga eks Kampung Bayam lainnya untuk mendengar langsung permasalahan yang mereka hadapi.
“Jika ada kendala di lapangan, saya dan Bang Doel siap mendengarkan serta mencari solusi terbaik bagi warga Jakarta. Memang tidak semua masalah bisa diselesaikan sekaligus, tetapi saya akan berusaha semaksimal mungkin,” tegasnya dikutip dalam laman berita jakarta.
PT Jakpro, sebagai pengelola Kampung Susun Bayam, telah menetapkan tarif sewa sebesar Rp 1,7 juta per bulan untuk setiap unit hunian. Warga penghuni akan diprioritaskan untuk bekerja di JIS, sehingga selain mendapatkan tempat tinggal, mereka juga memiliki sumber penghasilan.
“Sistem sewanya menggunakan standar MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah). Setiap bulan, mereka membayar Rp 1,7 juta, yang dipotong dari gaji mereka yang sesuai dengan UMR. Skema ini sudah disepakati bersama,” kata Iwan Takwin, Direktur Utama PT Jakpro.
Selain mendapatkan hunian baru, warga juga akan dibekali dengan pelatihan keterampilan serta peluang usaha yang sesuai dengan keahlian masing-masing. Iwan menekankan bahwa upaya ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka dalam jangka panjang.
“Kami berharap warga Kampung Bayam tidak hanya mengalami peningkatan taraf hidup saat ini, tetapi juga untuk generasi selanjutnya. Targetnya adalah kehidupan mereka bisa semakin baik ke depannya,” ujarnya.
Kampung Susun Bayam yang terintegrasi dengan kawasan JIS telah selesai dibangun pada 2022. Kompleks hunian ini terdiri dari tiga tower, yaitu Tower A dengan 50 unit hunian bagi warga eks Kampung Bayam Madani, Tower B dengan 35 unit hunian, serta Tower C yang memiliki 50 unit hunian dan 3 unit khusus bagi penyandang disabilitas.
Fasilitas di dalamnya mencakup ruang guru, dua ruang belajar, perpustakaan, toilet umum serta toilet khusus difabel. Selain itu, tersedia juga Green House sebagai sarana pendukung kegiatan urban farming.
Komar (60), salah satu calon penghuni Kampung Susun Bayam, mengungkapkan kegembiraannya setelah menerima kunci unit hunian dari Gubernur Pramono dan Wagub Rano. Ia berharap dapat segera menempati hunian barunya.
“Saya sangat senang akhirnya bisa mendapatkan kunci unit ini. Harapannya, setelah ini bisa langsung ditempati,” ujar Komar dengan penuh antusiasme.