32 C
Jakarta
Jumat, Mei 30, 2025
BerandaKATA BERITADAERAHTemani Ibu Naik Haji, Pahrul Lanjutkan Niat Haji Ayah yang Wafat

Temani Ibu Naik Haji, Pahrul Lanjutkan Niat Haji Ayah yang Wafat

Sibolga – Di antara keramaian jemaah calon haji (JCH) yang bersiap menuju Tanah Suci, sepasang wajah terlihat menyimpan kesedihan di balik senyum mereka. Ialah Pitta (56) dan putranya, Pahrul Ramadhan Syahputra (30), yang membawa kisah mendalam tentang cinta, kehilangan, dan pengabdian.

Beberapa bulan sebelumnya, Pitta dan suaminya, Hapijuddin, telah mempersiapkan diri untuk menjalankan ibadah haji bersama. Segala persyaratan mulai dari paspor, rekam biometrik Saudi Visa Bio (SVB), hingga doa-doa panjang telah mereka siapkan. Namun, takdir berkata lain—Pak Apit, begitu ia akrab disapa, wafat akibat komplikasi diabetes sebelum sempat berangkat.

“Beliau sangat antusias. Hampir setiap hari membicarakan Makkah dan wukuf di Arafah. Tapi rupanya Allah lebih dulu memanggilnya,” ucap Bu Pitta dengan mata berkaca-kaca mengenang kepergian sang suami.

Kehilangan itu bukan hanya duka karena kepergian pasangan hidup, melainkan juga karena sirnanya impian untuk berhaji bersama. Di tengah kesedihan itu, sang anak sulung, Pahrul, membuat keputusan besar: menggantikan ayahnya sebagai pendamping sang ibu menunaikan ibadah haji.

“Saya tahu ini bukan keputusan mudah. Tapi saya merasa, ini cara terbaik untuk meneruskan niat Bapak. Saya juga tak ingin Ibu menjalani ini sendirian. Ini bukan hanya perjalanan fisik, tapi juga perjalanan hati,” ujar Pahrul dikutip dari laman kemenag.

Keputusan tersebut tak diambil begitu saja. Pahrul harus melewati berbagai proses administratif terkait pergantian porsi haji, mengatur cuti dari pekerjaannya, serta mempersiapkan diri secara spiritual.

“Sempat ada keraguan dalam diri saya, merasa belum siap. Tapi tiap kali saya melihat Ibu, hati saya mantap. Ini jalan yang harus saya ambil,” tambahnya.

Menjelang keberangkatan, suasana haru tak terelakkan. Keluarga dan kerabat yang datang melepas kepergian mereka tampak menitikkan air mata. Di tangan Bu Pitta, sebuah benda kecil menggambarkan kenangan akan sang suami yang tak bisa ikut secara fisik, tapi selalu hadir secara spiritual.

“Bapak tetap berangkat, lewat Pahrul,” ucap Bu Pitta pelan, namun penuh keyakinan.

Bagi mereka, perjalanan ini bukan sekadar menunaikan ibadah haji. Ini adalah wujud kasih tak terbatas dari seorang anak kepada orang tuanya, sekaligus cara menjaga dan mewujudkan niat suci almarhum.

“Haji kali ini bukan sekadar menyempurnakan rukun Islam, tapi juga menyempurnakan cita-cita Bapak,” tutup Pahrul, sembari menahan air mata.

Baca Juga

PGE Pacu Transisi Energi Lewat Proyek Panas Bumi Strategis

Jakarta - Melalui Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL)...

Tantangan Berat Transisi Energi Bersih: Investasi Minim dan Infrastruktur Terbatas

Jakarta - Langkah Indonesia untuk beralih ke energi bersih...

ASDP Dorong Pariwisata Waterfront dan Akses Transportasi 3T

Jakarta - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) melalui layanan...

Opini WTP 2024, DKI Jakarta Pertahankan Rekor Delapan Kali Berturut-Turut

Jakarta - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta kembali menorehkan...

Prabowo dan Macron Tegaskan Komitmen Strategis Indonesia-Prancis

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto, resmi menyambut kedatangan Presiden...

Ikuti kami

- Notifikasi berita terupdate

Terkini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini