27.8 C
Jakarta
Kamis, Juni 19, 2025
BerandaKATA BERITADAERAHTemani Ibu Naik Haji, Pahrul Lanjutkan Niat Haji Ayah yang Wafat

Temani Ibu Naik Haji, Pahrul Lanjutkan Niat Haji Ayah yang Wafat

Sibolga – Di antara keramaian jemaah calon haji (JCH) yang bersiap menuju Tanah Suci, sepasang wajah terlihat menyimpan kesedihan di balik senyum mereka. Ialah Pitta (56) dan putranya, Pahrul Ramadhan Syahputra (30), yang membawa kisah mendalam tentang cinta, kehilangan, dan pengabdian.

Beberapa bulan sebelumnya, Pitta dan suaminya, Hapijuddin, telah mempersiapkan diri untuk menjalankan ibadah haji bersama. Segala persyaratan mulai dari paspor, rekam biometrik Saudi Visa Bio (SVB), hingga doa-doa panjang telah mereka siapkan. Namun, takdir berkata lain—Pak Apit, begitu ia akrab disapa, wafat akibat komplikasi diabetes sebelum sempat berangkat.

“Beliau sangat antusias. Hampir setiap hari membicarakan Makkah dan wukuf di Arafah. Tapi rupanya Allah lebih dulu memanggilnya,” ucap Bu Pitta dengan mata berkaca-kaca mengenang kepergian sang suami.

Kehilangan itu bukan hanya duka karena kepergian pasangan hidup, melainkan juga karena sirnanya impian untuk berhaji bersama. Di tengah kesedihan itu, sang anak sulung, Pahrul, membuat keputusan besar: menggantikan ayahnya sebagai pendamping sang ibu menunaikan ibadah haji.

“Saya tahu ini bukan keputusan mudah. Tapi saya merasa, ini cara terbaik untuk meneruskan niat Bapak. Saya juga tak ingin Ibu menjalani ini sendirian. Ini bukan hanya perjalanan fisik, tapi juga perjalanan hati,” ujar Pahrul dikutip dari laman kemenag.

Keputusan tersebut tak diambil begitu saja. Pahrul harus melewati berbagai proses administratif terkait pergantian porsi haji, mengatur cuti dari pekerjaannya, serta mempersiapkan diri secara spiritual.

“Sempat ada keraguan dalam diri saya, merasa belum siap. Tapi tiap kali saya melihat Ibu, hati saya mantap. Ini jalan yang harus saya ambil,” tambahnya.

Menjelang keberangkatan, suasana haru tak terelakkan. Keluarga dan kerabat yang datang melepas kepergian mereka tampak menitikkan air mata. Di tangan Bu Pitta, sebuah benda kecil menggambarkan kenangan akan sang suami yang tak bisa ikut secara fisik, tapi selalu hadir secara spiritual.

“Bapak tetap berangkat, lewat Pahrul,” ucap Bu Pitta pelan, namun penuh keyakinan.

Bagi mereka, perjalanan ini bukan sekadar menunaikan ibadah haji. Ini adalah wujud kasih tak terbatas dari seorang anak kepada orang tuanya, sekaligus cara menjaga dan mewujudkan niat suci almarhum.

“Haji kali ini bukan sekadar menyempurnakan rukun Islam, tapi juga menyempurnakan cita-cita Bapak,” tutup Pahrul, sembari menahan air mata.

Baca Juga

Indonesia Siap Ekspor 2.000 Ton Beras ke Malaysia, Tunggu Respons Resmi

Jakarta - Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menyampaikan bahwa Malaysia...

Ojol Diusulkan Masuk Kategori UMKM demi Akses Subsidi

Jakarta - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM),...

Sri Mulyani Ingatkan Pejabat Pajak Baru: Benahi Sistem Coretax untuk Layanan Pajak

Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengingatkan para...

KPK Ungkap 28 Persen PPDB Sarat Pungli, Kepala Daerah Diminta Bertindak

Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengimbau para kepala...

Belanja Negara Tembus Rp694,2 Triliun hingga Mei 2025, Pemerintah Fokus Program Prioritas

Jakarta - Pemerintah mencatat realisasi belanja sebesar Rp694,2 triliun...

Ikuti kami

- Notifikasi berita terupdate

Terkini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini