29.2 C
Jakarta
Minggu, September 28, 2025
BerandaKATA BERITANASIONALIni 3 Amalan Utama Jemaah Haji Saat di Madinah yang Tidak Boleh...

Ini 3 Amalan Utama Jemaah Haji Saat di Madinah yang Tidak Boleh Terlewat

Jakarta – Jemaah haji Indonesia yang berangkat dalam gelombang pertama akan lebih dulu singgah di Madinah sebelum melanjutkan perjalanan ke Makkah. Sementara itu, jemaah gelombang kedua akan langsung menuju Makkah dan baru mengunjungi Madinah setelah menyelesaikan rangkaian ibadah haji.

Dilansir dari laman kemenag, Prof. Aswadi, Pembimbing Ibadah Daerah Kerja (Daker) Madinah, menyampaikan bahwa selama berada di Kota Nabi, jemaah diimbau untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin dengan tiga amalan utama.

Pertama, mengucapkan salam dan doa kepada Rasulullah SAW serta para sahabatnya. Ini bisa dilakukan dengan memperbanyak membaca salawat dan memohon syafaat kepada Allah SWT melalui Rasulullah SAW.

“Di Madinah ini, kita berada dekat dengan makam Rasulullah, manusia paling mulia dan pemimpin seluruh nabi dan rasul. Jadi, sangat penting bagi jemaah untuk memberikan salam hormat kepada beliau serta kepada para sahabat, seperti Abu Bakar dan Umar bin Khattab, hingga para syuhada yang dimakamkan di Baqi’,” ujar Aswadi, Senin (19/5).

Ini 3 Amalan Utama Jemaah Haji Saat di Madinah yang Tidak Boleh Terlewat
Pembimbing ibadah Daerah Kerja (Daker) Madinah, Prof. Dr. H. Aswadi, M.Ag. (katafoto/HO/Kemenag)

Kedua, menjaga salat berjamaah di Masjid Nabawi. Menurut Aswadi, salat berjamaah mencerminkan kedisiplinan dan menjadi barometer dari ibadah lainnya.

“Salat jangan sampai ditinggalkan, meskipun sedang sakit. Kita arahkan jemaah yang sakit tetap melaksanakan salat sebisa mungkin, sesuai kemampuan mereka,” jelasnya.

Ketiga, memperbanyak zikir dan doa di Raudlah, sebuah tempat yang diyakini sebagai taman surga, sesuai sabda Nabi Muhammad SAW: “Antara rumahku dan mimbarku adalah taman dari taman-taman surga.”

Aswadi mengajak jemaah untuk benar-benar memanfaatkan kesempatan berada di Raudlah, meskipun hanya sebentar.

“Harapannya, meskipun hanya sekali masuk ke Raudlah, itu dilakukan dengan penuh kekhusyukan. Doa dan zikir yang tulus bisa mengubah diri seseorang, baik dari segi tutur kata maupun perilaku,” ungkapnya.

Ia juga mendorong jemaah untuk tidak hanya berdoa untuk diri sendiri, tetapi juga untuk keluarga, sesama jemaah, dan bangsa Indonesia.

“Kalau jemaah memanjatkan doa juga untuk ketenangan dan kebaikan bangsa, insyaallah kedamaian dan kesejahteraan bisa terus terjaga. Semoga kita menjadi bangsa yang diberkahi, seperti yang difirmankan Allah: ‘Baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur’,” tutup Aswadi.

Baca Juga

Tak Hanya Belanja, Tamini Square Hadirkan SDH yang Mampu Menampung 1.500 siswa

Jakarta - Sekolah Dian Harapan (SDH) resmi membuka cabang...

DBS Ajak Nasabah Eksplorasi Inovasi Bisnis di Shenzhen dan Hong Kong

Hasil riset Customer Immersion untuk segmen private banking Bank...

Korlantas Polri Batasi Penggunaan Sirine dan Rotator Bukan Stop Pengawalan

Jakarta - Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri, Brigjen...

Kemenperin Siapkan Aturan SNI Stainless Steel 304 untuk Program MBG

Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah menyusun aturan mengenai...

Kemnaker Ungkap 10,7 Juta Orang Indonesia Cari Kerja Setiap Tahun

Jakarta - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat, setiap tahun sedikitnya...

Ikuti kami

- Notifikasi berita terupdate

Terkini

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini