Jakarta – Untuk mencegah terulangnya insiden keracunan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG), Badan Gizi Nasional (BGN) menegaskan pentingnya pengawasan ketat mulai dari pemilihan bahan makanan hingga proses distribusi. Penekanan juga diberikan pada standar kebersihan dan keamanan pangan di seluruh rantai penyediaan makanan.
Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyatakan bahwa pihaknya tengah memperkuat kualitas layanan MBG melalui rencana sertifikasi terhadap seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Sertifikasi ini akan bekerja sama dengan Komite Akreditasi Nasional (KAN) sebagai pihak yang berwenang menerbitkan sertifikat.
“Kami menggandeng KAN untuk proses sertifikasi agar standar kualitas dan keamanan makanan benar-benar terjamin,” ujar Dadan dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (22/5/2025).
Ia menambahkan, proses sertifikasi ini ditargetkan mulai berlangsung pada bulan Juni atau Juli mendatang. Selain sertifikasi kelayakan, SPPG juga akan menerima akreditasi berdasarkan hasil penilaian menyeluruh.
“Jadi nantinya tiap unit pelayanan akan dievaluasi apakah sudah memenuhi standar atau belum. Penilaiannya juga akan diklasifikasikan, bisa mendapat predikat unggul, sangat baik, atau baik,” jelasnya.
Lebih lanjut, Dadan menjelaskan bahwa pihaknya kini sedang menyusun kerangka sertifikasi bersama KAN, yang akan mencakup aspek kebersihan, sanitasi, serta penerapan prinsip HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point) guna mengidentifikasi titik rawan bahaya dalam proses produksi makanan.
“Kami ingin semua SPPG memenuhi syarat higienitas dan mampu menjalankan sistem HACCP agar keamanan pangan benar-benar terjamin,” tutup Dadan.