Jakarta – Eramet, perusahaan pertambangan dan metalurgi asal Prancis, resmi meluncurkan program LAKSMI (Langkah Aksi Kapasitas Sosial Mikro untuk Inklusi) bekerja sama dengan Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB). Peluncuran program ini digelar pada Selasa, (24/06) di Gedung SMESCO, Jakarta.
Acara tersebut dihadiri oleh Menteri Koperasi dan UKM Maman Abdurrahhman, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi, Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda Laos, CEO Eramet Indonesia Jérôme Baudelet, dan Sekjen YCAB Foundation, Adelle Odelia Tanuri.
Dalam sambutannya, Jérôme Baudelet menegaskan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen Eramet untuk mendorong pembangunan ekonomi yang inklusif.

“Melalui Eramet Beyond, kami percaya bahwa perempuan memiliki peran strategis dalam memperkuat perekonomian lokal. Program LAKSMI dirancang untuk menjawab tantangan nyata yang dihadapi pelaku UMKM perempuan, mulai dari akses pendanaan, keterbatasan mentor, hingga tekanan sosial,” ujar Baudelet.
Program LAKSMI merupakan bagian dari inisiatif global Women for Future milik Eramet, yang sebelumnya telah dijalankan di berbagai negara tempat perusahaan beroperasi. Tujuan utamanya adalah mendukung pemberdayaan ekonomi perempuan secara berkelanjutan.
Di Indonesia, fokus program diarahkan ke wilayah Jakarta dan Ternate, dengan menggandeng YCAB yang sudah dikenal sebagai organisasi nirlaba yang bergerak di bidang pendidikan dan pemberdayaan perempuan serta pemuda melalui program berbasis digital dan literasi keuangan.

Pada tahap awal, LAKSMI akan memberikan pelatihan daring mengenai literasi keuangan dan pemasaran digital kepada 600 perempuan pelaku usaha ultra mikro di dua kota tersebut. Nantinya, sebanyak 75 peserta terpilih akan mendapatkan hibah senilai USD 500 (sekitar Rp8 juta) sebagai modal tambahan untuk pengembangan usaha mereka secara berkelanjutan.
Program ini diharapkan mampu memperkuat kemampuan wirausaha perempuan, membuka akses lebih luas terhadap peluang ekonomi, serta meningkatkan daya saing pelaku UMKM di era digital.