Jakarta – PT Kereta Api Indonesia (Persero) memperkuat komitmennya dengan mengambil langkah penerapan teknologi face recognition pada boarding penumpang. Selama periode Januari hingga Juni 2025, tercatat 5.440.079 pelanggan telah menggunakan sistem ini dalam perjalanan mereka.
Inovasi ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan limbah kertas. KAI mencatat penghematan sebesar 12.953 rol kertas atau senilai Rp194,2 juta dari pengurangan produksi tiket fisik. Langkah ini sekaligus mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin 12 tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.
“Penerapan teknologi ini bukan hanya efisien dari sisi operasional, tetapi juga memberikan dampak lingkungan yang positif. Setiap rol kertas yang tidak dipakai berarti ada satu langkah lebih dekat untuk menyelamatkan hutan dan menjaga kualitas udara,” ujar Vice President Public Relations KAI, Anne Purba dikutip dalam keterangan tertulis.
Hemat Ratusan Juta Rupiah
Sejak pertama kali diperkenalkan pada 2022, teknologi face recognition telah digunakan oleh lebih dari 15,5 juta pelanggan. Hingga pertengahan 2025, KAI berhasil menghemat sekitar 36.954 rol kertas, yang secara finansial setara dengan Rp554,3 juta.
Pertumbuhan jumlah pengguna terus meningkat tiap tahunnya. Pada 2023, terdapat 2,9 juta pelanggan yang menggunakan layanan ini dengan penghematan 6.959 rol kertas atau Rp104 juta. Setahun kemudian, angkanya melonjak menjadi 7,1 juta pengguna, yang berkontribusi pada penghematan 17.004 rol kertas senilai lebih dari Rp255 juta.
Data ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin adaptif terhadap inovasi digital yang ramah lingkungan, sekaligus menjadi bukti nyata bahwa teknologi dapat menjadi alat perubahan yang kuat.
Keamanan Data Terjamin dengan ISO 27001
KAI juga memastikan bahwa seluruh inovasi digital tetap berada dalam koridor perlindungan data pribadi. Sistem face recognition telah disertifikasi dengan ISO 27001 tentang Manajemen Keamanan Informasi.
Data pelanggan seperti nama, NIK, dan foto hanya digunakan untuk proses boarding dan disimpan maksimal selama satu tahun, sebelum dihapus secara otomatis. Bagi pelanggan yang ingin menghapus data lebih cepat, tersedia opsi penghapusan mandiri melalui aplikasi Access by KAI atau dengan bantuan Customer Service di stasiun.
“Transparansi dan kendali atas data pribadi adalah prinsip utama kami dalam setiap pengembangan teknologi,” tutup Anne.