Malang – Pemerintah Provinsi Jawa Timur gencar mempercepat transformasi digital melalui kecerdasan buatan (AI). Hal ini terungkap dalam Forum Diskusi Strategis bertajuk “Pemanfaatan AI untuk Transformasi Digital Jawa Timur” yang digelar di Universitas Brawijaya, Malang.
Acara yang diinisiasi Dinas Komunikasi dan Digital (Komdigi) Jatim bersama Universitas Brawijaya ini dihadiri Kepala Dinas Komdigi Jatim, Sherlita Ratna Dewi Agustin, mewakili Wakil Gubernur Emil Dardak. Sherlita menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk membangun ekosistem digital yang inklusif.
“AI kini jadi kebutuhan utama. Forum ini mempertemukan Pemprov Jatim dan AI Center UB untuk wujudkan inovasi pelayanan publik,” ujarnya dikutip dari laman infopublik.
Program literasi digital CERDIG (Cerdas Digital) telah diluncurkan untuk meningkatkan pemahaman ASN dan masyarakat tentang AI. Selain itu, portal layanan publik Majadigi terus dikembangkan untuk menghadirkan pelayanan yang cepat dan akurat berbasis teknologi cerdas.
Wakil Rektor UB, Prof. Dr. Unti Ludigdo, yang membuka acara, menggarisbawahi perlunya arsitektur digital kolaboratif. Ia berbagi pengalaman di Tiongkok, di mana AI mendukung sistem terintegrasi untuk penanganan kecelakaan hingga layanan medis.
“Jatim punya potensi besar dengan SDM unggul dan dukungan perguruan tinggi seperti UB, ITS, dan Unair,” katanya.
Ketua AI Center UB, Prof. Wayan Firdaus Mahmudy, memaparkan aplikasi AI di Jatim, seperti chatbot publik, deteksi duplikasi bansos, pemetaan penyakit, dan pengelolaan lalu lintas berbasis CCTV. Ia juga menyinggung platform telemedicine Kaiku Health yang mendukung sektor kesehatan.
Sementara Direktur Teknologi Informasi UB, Dr. Raden Arief Setyawan, menambahkan bahwa banyak OPD Jatim masih di tahap awal adopsi AI, namun SDM teknis yang melimpah menjadi modal besar. Ia menyarankan pendekatan berbasis masalah untuk mempercepat implementasi.
Forum ini menegaskan komitmen Jatim menuju transformasi digital yang inovatif dan berkelanjutan, dengan AI sebagai penggerak utama.