Tangerang – Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Ilham Akbar Habibie, menyampaikan peringatan serius terkait membanjirnya barang impor ke Indonesia. Menurutnya, arus masuk produk asing yang tak terkendali bisa menjadi ancaman nyata bagi keberlangsungan industri dalam negeri.
“Kondisi ini seperti tsunami barang impor. Jika dibiarkan tanpa antisipasi, dampaknya bisa mematikan sektor industri nasional secara ekstrem,” ujar Ilham usai menghadiri sebuah acara di ICE BSD, Tangerang, Sabtu (5/7).
Ilham menyoroti khususnya produk impor asal Tiongkok yang kian deras masuk ke pasar Indonesia, sebagai dampak dari ketegangan perdagangan antara Tiongkok dan Amerika Serikat. Ketika ekspor ke AS terhambat, Tiongkok mencari pasar alternatif, salah satunya Indonesia.
“Kita sudah melihat imbasnya. Beberapa sektor seperti tekstil sudah mulai terdampak dan terpaksa melakukan PHK besar-besaran. Ini menjadi sinyal bahaya,” jelasnya dikutip dari laman berita satu.
Ia menegaskan pentingnya memperkuat daya tahan industri nasional agar tak terus bergantung pada produk luar negeri. Menurutnya, solusi yang perlu dikedepankan mencakup peningkatan daya saing industri lokal dan penerapan regulasi yang dapat melindungi pasar domestik dari dampak fluktuasi global.
“Pertama, industri lokal harus kita perkuat agar lebih kompetitif. Kedua, pemerintah perlu menghadirkan kebijakan dan pengawasan yang efektif untuk menahan lonjakan barang impor,” tegas Ilham.
Selain itu, ia juga menyoroti maraknya masuknya barang ilegal yang kian menekan pelaku usaha dalam negeri. Ia meminta agar pengawasan terhadap arus barang di lapangan lebih diperketat.
“Kalau kita terlalu longgar dalam mengawasi masuknya barang, maka kita sendiri yang akan terkena dampaknya,” tambahnya.
Lebih jauh, Ilham menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan pelaku industri untuk menghadapi tekanan eksternal yang kian dinamis. Ia mendorong penyesuaian strategi nasional terhadap perkembangan geopolitik dan ekonomi global, sembari memperkuat pondasi industri dalam negeri agar lebih tahan terhadap guncangan.